"Stand Up Comedy Indonesia" masuki satu dekade penyelenggaraan
10 Agustus 2022 20:56 WIB
(Dari kiri ke kanan) Director of Programming KompasTV Uncu Putra, Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Komeng, Celine Evangelista, dan News Entertainment Manager KompasTV Reestia Dela saat konferensi pers di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (10/08/2022). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Jakarta (ANTARA) - Program pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) memasuki tahun ke-10 tahun penyelenggaraan dengan menghadirkan 24 peserta dari sejumlah daerah di Indonesia yang siap berkompetisi di atas panggung musim terbaru SUCI X.
Baca juga: Sandiaga: Komedian bantu tingkatkan imunitas lewat hiburan
News Entertainment Manager KompasTV Reestia Dela mengatakan para peserta terpilih itu berhasil lolos dari audisi tatap muka yang diselenggarakan di tujuh kota di Indonesia antara lain Jakarta, Banjarmasin, Yogyakarta, Bali, Surabaya, Palembang, dan Semarang. Mereka mengalahkan sekitar total 1.200 peserta yang mengikuti audisi.
“Satu dekade ini bukan hal yang mudah untuk kami mempertahankan SUCI selalu ada. Jadi mudah-mudahan bisa dinikmati oleh orang banyak, oleh masyarakat, dan kita semua bisa senang,” kata Dela saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Director of Programming KompasTV Uncu Putra mengatakan bahwa SUCI merupakan ajang pencarian bakat komika yang mengedepankan kualitas dan kemampuan komika untuk menghibur para pemirsa.
“Dan ini konsisten terus-menerus, nggak pernah berhenti, hampir 10 tahun ada, dan tumbuh besar bersama industrinya. SUCI dan industri stand up-nya tumbuh beriringan sampai mudah-mudahan terus berlanjut ke tahun berikutnya,” kata Uncu.
Senada, Pandji Pragiwaksono sebagai salah satu juri di ajang SUCI X berpendapat bahwa kualitas bit atau materi komedi menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan oleh juri dalam kompetisi ini. Menurutnya, para komika di SUCI musim kesepuluh seharusnya bisa lebih memahami teknik serta kompleksitas stand up comedy.
Baca juga: Pandji Pragiwaksono hadirkan pertunjukan komedi secara virtual
“Kualitas dari sebuah bit juga diukur, cara yang dia ambil untuk menemukan tawa, yang kayak-kayak gini yang akan jadi proses penilaian,” kata Pandji saat ditemui secara terpisah.
Selain Pandji, tiga juri lain yang akan menilai penampilan dari para komika di SUCI X antara lain Raditya Dika, Celine Evangelista, hingga Komeng. SUCI X ini juga akan dimeriahkan oleh Hifdzi, Rigen, dan Rispo sebagai pembawa acara.
Selama sembilan musim penyelenggaraan, SUCI telah melahirkan deretan komika ternama di panggung hiburan Indonesia, seperti Ernest Prakarsa, Babe Cabiita, Ge Pamungkas, Dodit Mulyanto, hingga Ridwan Remin.
Mengusung tema “Tawa 1 Dekade”, SUCI X kini menawarkan kebaruan kepada pemirsa dengan melibatkan peserta yang akan membawakan stand up comedy dalam bahasa Inggris, seperti komika Christian Giacobbe dan Annie Yang yang sebelumnya telah mengikuti audisi di Bali.
Menurut Uncu, keputusan pihaknya untuk menghadirkan peserta komika berbahasa Inggris merupakan langkah baru mengingat program tersebut telah berjalan hingga 10 tahun.
Mengingat perkembangan siaran televisi digital terestrial, Uncu yakin bahwa penonton dapat menerima sajian komedi berbahasa Inggris walau pihaknya tetap menampilkan subtitle agar lebih mudah dipahami.
“Jadi tidak sok-sok-an, ‘Wah, keren, nih, ada bahasa Inggris’. Tapi kami merasa ini saatnya penonton atau pemirsa KompasTV, terutama dengan terus meningkatnya siaran digital terestrial, itu mampu memahami jokes dengan berbahasa Inggris walaupun harus kami kasih subtitle sekalipun,” kata Uncu.
Baca juga: Komika Dave Chappelle diserang saat tampil di Hollywood Bowl
Baca juga: Cara komika Adjis Doaibu atur keuangan
Baca juga: Cerita di balik debut penyutradaraan Acho di film "Gara-Gara Warisan"
Baca juga: Sandiaga: Komedian bantu tingkatkan imunitas lewat hiburan
News Entertainment Manager KompasTV Reestia Dela mengatakan para peserta terpilih itu berhasil lolos dari audisi tatap muka yang diselenggarakan di tujuh kota di Indonesia antara lain Jakarta, Banjarmasin, Yogyakarta, Bali, Surabaya, Palembang, dan Semarang. Mereka mengalahkan sekitar total 1.200 peserta yang mengikuti audisi.
“Satu dekade ini bukan hal yang mudah untuk kami mempertahankan SUCI selalu ada. Jadi mudah-mudahan bisa dinikmati oleh orang banyak, oleh masyarakat, dan kita semua bisa senang,” kata Dela saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Director of Programming KompasTV Uncu Putra mengatakan bahwa SUCI merupakan ajang pencarian bakat komika yang mengedepankan kualitas dan kemampuan komika untuk menghibur para pemirsa.
“Dan ini konsisten terus-menerus, nggak pernah berhenti, hampir 10 tahun ada, dan tumbuh besar bersama industrinya. SUCI dan industri stand up-nya tumbuh beriringan sampai mudah-mudahan terus berlanjut ke tahun berikutnya,” kata Uncu.
Senada, Pandji Pragiwaksono sebagai salah satu juri di ajang SUCI X berpendapat bahwa kualitas bit atau materi komedi menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan oleh juri dalam kompetisi ini. Menurutnya, para komika di SUCI musim kesepuluh seharusnya bisa lebih memahami teknik serta kompleksitas stand up comedy.
Baca juga: Pandji Pragiwaksono hadirkan pertunjukan komedi secara virtual
“Kualitas dari sebuah bit juga diukur, cara yang dia ambil untuk menemukan tawa, yang kayak-kayak gini yang akan jadi proses penilaian,” kata Pandji saat ditemui secara terpisah.
Selain Pandji, tiga juri lain yang akan menilai penampilan dari para komika di SUCI X antara lain Raditya Dika, Celine Evangelista, hingga Komeng. SUCI X ini juga akan dimeriahkan oleh Hifdzi, Rigen, dan Rispo sebagai pembawa acara.
Selama sembilan musim penyelenggaraan, SUCI telah melahirkan deretan komika ternama di panggung hiburan Indonesia, seperti Ernest Prakarsa, Babe Cabiita, Ge Pamungkas, Dodit Mulyanto, hingga Ridwan Remin.
Mengusung tema “Tawa 1 Dekade”, SUCI X kini menawarkan kebaruan kepada pemirsa dengan melibatkan peserta yang akan membawakan stand up comedy dalam bahasa Inggris, seperti komika Christian Giacobbe dan Annie Yang yang sebelumnya telah mengikuti audisi di Bali.
Menurut Uncu, keputusan pihaknya untuk menghadirkan peserta komika berbahasa Inggris merupakan langkah baru mengingat program tersebut telah berjalan hingga 10 tahun.
Mengingat perkembangan siaran televisi digital terestrial, Uncu yakin bahwa penonton dapat menerima sajian komedi berbahasa Inggris walau pihaknya tetap menampilkan subtitle agar lebih mudah dipahami.
“Jadi tidak sok-sok-an, ‘Wah, keren, nih, ada bahasa Inggris’. Tapi kami merasa ini saatnya penonton atau pemirsa KompasTV, terutama dengan terus meningkatnya siaran digital terestrial, itu mampu memahami jokes dengan berbahasa Inggris walaupun harus kami kasih subtitle sekalipun,” kata Uncu.
Baca juga: Komika Dave Chappelle diserang saat tampil di Hollywood Bowl
Baca juga: Cara komika Adjis Doaibu atur keuangan
Baca juga: Cerita di balik debut penyutradaraan Acho di film "Gara-Gara Warisan"
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: