Jakarta (ANTARA) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel memantapkan langkah menuju Digital Infrastructure Company dan siap menawarkan skema bisnis yang atraktif untuk seluruh operator telekomunikasi.

Skema bisnis yang dimaksud adalah solusi total yang terdiri dari tower leasing, connectivity dan power to tower.

“Mitratel telah menyediakan skema bisnis yang atraktif berupa tower leasing, connectivity dan power yang bisa ditawarkan kepada operator telekomunikasi dengan skema bundling dan total solution,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dirut Mitratel yang akrab disapa Teddy tersebut mengatakan bahwa melalui skema bisnis tersebut, operator telekomunikasi hanya perlu menentukan tower yang diinginkan dan pihaknya akan menyiapkan semua sarana penunjangnya.

“Hal ini diharapkan dapat memudahkan operator untuk meningkatkan layanannya kepada masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Teddy menyampaikan, setelah akuisisi 6.000 menara maka jumlah kepemilikan menara Mitratel sampai 31 Juli 2022 menjadi lebih dari 34.800 menara atau menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Pengalihan kepemilikan tersebut memberikan dampak potensi yang sangat besar kepada operator telekomunikasi untuk memperkuat dan memperluas layanannya karena sebelumnya tower tersebut dimiliki Telkomsel.

“Tower-tower tersebut sebelumnya eksklusif hanya untuk Telkomsel dan sekarang dapat dimanfaatkan oleh semua operator dan skema bisnis yang sangat menarik" ujar Teddy.

Pasca akuisisi menara, lanjutnya, Mitratel akan meningkatkan tenancy ratio secara agresif dan perluasan layanan termasuk portfolio bisnis pendukung (tower ecosystem) agar dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan.

Mitratel juga berinisiatif untuk mengimplementasikan marketing analytics dalam aktivitas pemasaran dan penjualan, memanfaatkan solusi small cell untuk 5G, serta memperkuat kemitraan dengan pemilik lahan.

"Dengan semakin luas jangkauan dari layanan operator yang memanfaatkan tower Mitratel, maka pada akhirnya akan memacu pemanfaatannya untuk menggerakkan perekonomian nasional, termasuk pengembangan start up dan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia," kata Teddy.

Baca juga: Dirut: Mitratel jadi "tower provider" terbesar di Asia Tenggara

Baca juga: Mitratel akuisisi lagi 6.000 menara Telkomsel senilai Rp10,28 triliun

Baca juga: Mitratel bukukan pendapatan Rp3,72 triliun pada semester I-2022

Baca juga: Saham Mitratel jadi anggota baru indeks IDX80 dan Kompas100