Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presidensi G20 menerima 143 unit mobil listrik dari Toyota Astra-Motor (TAM) untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.

Airlangga menyampaikan terima kasih atas dukungan TAM berupa dukungan mobil listrik Lexus tipe UX 300e, serta berharap mobil ini tidak hanya dilibatkan dalam KTT G20, namun juga di produksi secara massal di Toyota Manufacturing Indonesia (TMI) nantinya.

"Terima kasih atas dukungan Toyota Astra Motor (TAM) dalam Presidensi G20 yang juga memberikan bantuan 143 Lexus," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Airlangga menyampaikan beberapa industri otomotif nasional akan berpartisipasi dalam KTT G20. Menurutnya, penggunaan mobil listrik pada KTT G20 adalah bentuk upaya pemerintah dalam menurunkan emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 nanti.

"Dalam 2030 tentunya melibatkan pemerintah dan swasta, salah satunya dari industri otomotif," ujar Airlangga.

Dengan berbagai dukungan industri otomotif pada KTT G20, ditambah, tersedianya bahan baku pembuatan baterai listrik di Tanah Air, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia akan mampu memproduksi Electric Vehicle (EV) pada tahun-tahun mendatang.

"Kita punyanya nikel, maka kita dorong para industri otomotif untuk menggunakan baterai nikel ke depan," ujar Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden TAM Henry Tanoto merasa bangga, Toyota mendapat kepercayaan untuk mendukung penyelenggaraan G20 tahun ini. Pihaknya akan terus mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia hingga acara puncaknya pada KTT nanti.

"Dan untuk meningkatkan mobilitas, kami siapkan salah satu kendaraan baterai terbaik kami yaitu Lexus UX 300 e sebagai salah satu kendaraan resmi KTT G20," ujar Henry.

KTT G20 akan diselenggarakan pada tanggal 15 hingga 16 November 2022 di Bali. KTT ini adalah puncak dari seluruh proses dan alur kerja Presidensi G20 Indonesia yang berupa pertemuan tingkat menteri, kelompok kerja, dan engagement groups selama setahun ini.

Baca juga: Produksi baterai dalam negeri akan turunkan harga mobil listrik?

Baca juga: Infrastruktur isi daya pengaruhi minat konsumen beli kendaraan listrik