Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah jelang rilis data inflasi Amerika Serikat AS.

Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.871 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.853 per dolar AS.

"Secara umum rupiah masih cukup stabil. Dari globalnya, pasar masih menunggu data inflasi dari AS yang akan menentukan arah suku bunga AS ke depan," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Investor enggan bertaruh menjelang rilis data inflasi AS yang dapat menunjukkan selera bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk kenaikan suku bunga yang lebih agresif.

Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan dirilis pada malam nanti dengan pasar mengamati tanda-tanda bahwa inflasi mereda pada Juli meskipun angka pekerjaan AS menguat secara tak terduga minggu lalu.

Pelaku pasar memperkirakan peluang 69,5 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya.

Baca juga: Rupiah sedikit melemah, seiring terjaganya prospek kenaikan bunga Fed

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK akan menunjukkan inflasi utama secara tahunan sebesar 8,7 persen, jauh di atas target The Fed 2 persen tetapi turun dari bulan lalu yang sangat panas 9,1 persen.

"Sementara dari domestik, pasar masih akan menanti rilis data surplus neraca perdagangan di hari Senin depan," ujar Rully.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Juni 2022 kembali mencetak surplus besar mencapai 5,09 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 26,09 miliar dolar AS dan impor 21,00 miliar dolar AS.

Surplus neraca perdagangan pada Juni tersebut merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.868 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.866 per dolar AS hingga Rp14.882 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.875 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.862 per dolar AS.

Baca juga: Harga minyak turun, dipicu stok AS naik dan pasar fokus data inflasi
Baca juga: Saham tergelincir, dolar stabil ketika investor tunggu data inflasi AS