BMKG keluarkan peringatan dini banjir pesisir di Sumba-Sabu NTT
10 Agustus 2022 12:52 WIB
Ilustrasi - Banjir pesisir melanda wilayah Kecamatan Adonara, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (2/4/2021). (ANTARA/HO-Dok. Syahdan Ana'Same)
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir wilayah pesisir (rob) di Pulau Sumba dan Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Potensi fenomena banjir pesisir diprediksi terjadi pada Kamis, 11 Agustus 2022 sehingga kami mengimbau masyarakat di wilayah berpotensi terdampak agar lebih waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan potensi rob disebabkan adanya fenomena fase bulan purnama yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 10 Agustus 2022.
Kondisi ini, kata dia dapat menyebabkan meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini banjir rob di NTT
Baca juga: Sembilan unit rumah warga Flores Timur ambruk diterjang banjir pesisir
Syaeful menjelaskan berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kondisi yang ada mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa banjir pesisir di wilayah Pulau Sumba dan Pulau Sabu Raijua.
Ia mengatakan ancaman banjir pesisir dapat berdampak pada berbagai aspek seperti terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Selain itu mengganggu aktivitas petani garan dan perikanan darat serta kegiatan bongkar-muat di pelabuhan.
Syaeful mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak kerugian akibat banjir pesisir.
"Kami juga menyarankan agar masyarakat terus memperbaharui informasi cuaca maritim terbaru yang disampaikan BMKG untuk memahami kondisi di lingkungan sekitarnya," katanya.
Baca juga: BMKG imbau waspadai angin kencang berpeluang landa lima pulau di NTT
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpeluang landa dua wilayah laut NTT
"Potensi fenomena banjir pesisir diprediksi terjadi pada Kamis, 11 Agustus 2022 sehingga kami mengimbau masyarakat di wilayah berpotensi terdampak agar lebih waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan potensi rob disebabkan adanya fenomena fase bulan purnama yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 10 Agustus 2022.
Kondisi ini, kata dia dapat menyebabkan meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini banjir rob di NTT
Baca juga: Sembilan unit rumah warga Flores Timur ambruk diterjang banjir pesisir
Syaeful menjelaskan berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kondisi yang ada mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa banjir pesisir di wilayah Pulau Sumba dan Pulau Sabu Raijua.
Ia mengatakan ancaman banjir pesisir dapat berdampak pada berbagai aspek seperti terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Selain itu mengganggu aktivitas petani garan dan perikanan darat serta kegiatan bongkar-muat di pelabuhan.
Syaeful mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak kerugian akibat banjir pesisir.
"Kami juga menyarankan agar masyarakat terus memperbaharui informasi cuaca maritim terbaru yang disampaikan BMKG untuk memahami kondisi di lingkungan sekitarnya," katanya.
Baca juga: BMKG imbau waspadai angin kencang berpeluang landa lima pulau di NTT
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpeluang landa dua wilayah laut NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: