New York City (ANTARA) - Pandemi COVID-19 dan wabah cacar monyet (monkeypox) sangat berbeda, tetapi respons awal Amerika Serikat mengungkap kekurangan serupa dan mengkhawatirkan, menurut laporan The Washington Post (WP).
"Suplai vaksin yang terbatas. Antrean panjang di sejumlah klinik. Jumlah kasus meningkat setiap hari. Ketakutan, kecemasan, dan kecurigaan publik yang semakin meluas. Pemerintah mengumumkan bahwa semuanya terkendali, tetapi ternyata tidak," kata WP pada Sabtu (7/8).
Tidak seperti di awal pandemi virus corona, ada vaksin yang efektif untuk melawan cacar monyet, tetapi yang paling cocok adalah vaksin dua dosis Jynneos, yang mengalami kekurangan suplai, sebagian besar akibat bottleneck produksi, dan mungkin kondisinya akan tetap sama selama berbulan-bulan, menurut laporan itu.
Situasi ini akan membutuhkan setidaknya 329.000 dosis, atau hampir seluruh dari 336.710 dosis yang telah dikirimkan pemerintah per 29 Juli.
Jumlah populasi yang berisiko tertinggi dan rentan kemungkinan jauh lebih tinggi, yang menurut perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mencapai 1,7 juta orang, sebut laporan WP.
"Virus ini juga menyebar dengan cepat dan mungkin sudah terlambat untuk membendungnya," imbuh laporan itu.
WP mengungkapkan bahwa deklarasi keadaan darurat baru-baru ini oleh pemerintahan Joe Biden dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggarisbawahi bahwa krisis tersebut masih jauh dari penyelesaian.
Sumber: Xinhua
Washington Post: AS gagal mencegah penyebaran cacar monyet
9 Agustus 2022 19:36 WIB
Foto: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: