Semarang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah mengintensifkan pemberian pelatihan keterampilan berbagai bidang kepada masyarakat di wilayah setempat sebagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan.


"Diharapkan keterampilan yang kami berikan bisa menjadi bekal bagi penerima manfaat untuk bisa menambah penghasilan dan menyejahterakan mereka, sehingga kemiskinan di provinsi ini berkurang," kata Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji di Semarang, Selasa.

Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta agar penanganan kemiskinan di Jateng harus dilakukan bersama.

Baca juga: Penghimpunan zakat ASN Jateng capai Rp57 miliar

"Kami mengalihkan dana Baznas untuk kegiatan produktif, seperti pelatihan ini agar yang dilatih bisa cari uang, memperbaiki rumah, memperbaiki kehidupannya," ujarnya.

Darodji menyebut hingga saat ini sedikitnya 9.000 orang mendapat pelatihan dari Baznas, 5.000 orang menerima bantuan modal atau peralatan.

"Jika satu orang diasumsikan menghidupi empat orang, artinya sudah lebih dari 50.000 orang terbantu," katanya.

Ia berpesan agar masyarakat yang sudah dilatih bisa mempraktikkan berbagai materi pelatihan yang diterimanya untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Darodji mengungkapkan upaya pengentasan kemiskinan yang masih berada di atas 10 persen di Indonesia, Baznas Jateng telah melakukan 11 macam pelatihan di beberapa daerah dengan didampingi para penyuluh profesional.

Menurut dia, angka keberhasilan pelatihan mampu mencapai 80 persen."Visi kami ingin memunculkan orang-orang yang memiliki usaha. Pelatihan diisi dengan teori 30 persen dan 70 persen praktik. Keluarannya masyarakat tidak menganggur," ujarnya.

Baca juga: Jateng terima penghargaan inovasi pengelolaan zakat terbaik nasional

Baca juga: Ganjar minta Baznas Jateng kreatif maksimalkan potensi wakaf