Kemenparekraf beri bimtek 100 pelaku ekraf kuliner
9 Agustus 2022 10:46 WIB
Para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner mengikuti bimbingan teknis di Mercure Batavia Jakarta, Jakarta, Senin (8/8/2022). ANTARA/HO-Kemenparekraf.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada 100 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner terutama para barista.
Melalui kegiatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekraf guna meningkatkan kapasitas, antara lain perihal keterampilan komunikasi yang baik.
“Bimtek ini adalah bekal dari kita. Jangan selesai pelatihan ini terus berhenti, karena practice makes perfect,” kata Menparekraf dalam acara "Tematik (Temu Teman Insan Kreatif) Subsektor Kuliner (Barista)" melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga menyatakan 77 persen UMKM dari total seluruh UMKM belum terdigitalisasi. Karena itu, ia mendorong pelaku UMKM untuk go digital agar dapat menghadirkan konten kreatif.
"60 persen lebih ternyata konten kreatif ini berperan penting pada pertumbuhan omzetnya,” ujar dia.
Kini, Indonesia disebut menjadi pusat perhatian ekonomi kreatif dunia menyusul akan digelar World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali pada Oktober 2022.
Dari 100 peserta Tematik, nantinya akan dipilih peserta terbaik untuk bisa tampil dalam acara tersebut.
"Kita harapkan juga ini menjadi penyemangat kita dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4.4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” ungkapnya.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwinta Dianti menerangkan bahwa tematik di Jakarta merupakan seri ke-12.
Sebelumnya, Tematik sudah hadir di beberapa kota, di antaranya Bandung di Jawa Barat, Medan di Sumatera Utara, Makassar di Sulawesi Selatan, dan Bojonegoro di Jawa Timur.
“Untuk Tematik kali ini, Kemenparekraf memilih subsektor barista (kuliner) dikarenakan subsektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Subsektor kuliner 41,5 persen berkontribusi pada produk domestik bruto,” ucap Erwinta.
Baca juga: Kemenparekraf: Aceh miliki kekuatan di sektor wisata kuliner
Baca juga: Pameran Food & Hotel Indonesia diikuti 500 perusahaan dari 26 negara
Baca juga: Kemenparekraf: FJB Mandalika angkat pamor kuliner legendaris Indonesia
Melalui kegiatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekraf guna meningkatkan kapasitas, antara lain perihal keterampilan komunikasi yang baik.
“Bimtek ini adalah bekal dari kita. Jangan selesai pelatihan ini terus berhenti, karena practice makes perfect,” kata Menparekraf dalam acara "Tematik (Temu Teman Insan Kreatif) Subsektor Kuliner (Barista)" melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga menyatakan 77 persen UMKM dari total seluruh UMKM belum terdigitalisasi. Karena itu, ia mendorong pelaku UMKM untuk go digital agar dapat menghadirkan konten kreatif.
"60 persen lebih ternyata konten kreatif ini berperan penting pada pertumbuhan omzetnya,” ujar dia.
Kini, Indonesia disebut menjadi pusat perhatian ekonomi kreatif dunia menyusul akan digelar World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali pada Oktober 2022.
Dari 100 peserta Tematik, nantinya akan dipilih peserta terbaik untuk bisa tampil dalam acara tersebut.
"Kita harapkan juga ini menjadi penyemangat kita dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4.4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” ungkapnya.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwinta Dianti menerangkan bahwa tematik di Jakarta merupakan seri ke-12.
Sebelumnya, Tematik sudah hadir di beberapa kota, di antaranya Bandung di Jawa Barat, Medan di Sumatera Utara, Makassar di Sulawesi Selatan, dan Bojonegoro di Jawa Timur.
“Untuk Tematik kali ini, Kemenparekraf memilih subsektor barista (kuliner) dikarenakan subsektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Subsektor kuliner 41,5 persen berkontribusi pada produk domestik bruto,” ucap Erwinta.
Baca juga: Kemenparekraf: Aceh miliki kekuatan di sektor wisata kuliner
Baca juga: Pameran Food & Hotel Indonesia diikuti 500 perusahaan dari 26 negara
Baca juga: Kemenparekraf: FJB Mandalika angkat pamor kuliner legendaris Indonesia
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: