RRI raih penghargaan dari BMKG sebagai "Most Engaging Media"
8 Agustus 2022 18:26 WIB
Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yudhiansyah, saat dialong di RRI Sungailiat, Bangka Belitung, Rabu. (ANTARA/Kasmono)
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) meraih penghargaan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika RI (BMKG) sebagai "Most Engaging Media" atau media yang paling banyak melibatkan publik dalam berbagai programnya.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, penghargaan itu diberikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nasional (HMKGN) yang ke-75 di Jakarta, Senin.
Menurut Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo, penghargaan itu diberikan oleh BMKG sebagai wujud nyata kerja sama antara kedua pihak karena RRI menjadi bagian penting dalam penyebarluasan informasi publik di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
“Saya kira ini merupakan wujud nyata kerja sama RRI dengan BMKG yang telah dilakukan selama ini. RRI dan BMKG bidang tugasnya hampir sama di antaranya dalam penyebarluasan informasi dan edukasi kepada publik," kata dia.
Dia pun mengatakan RRI merupakan salah satu media yang menyiarkan informasi bencana dan disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Hendrasmo menyampaikan salah satu program unggulan RRI terkait dengan penyiaran dan penyebarluasan informasi tentang bencana serta pelibatan publik adalah "Kentongan".
“Program 'Kentongan' ini merupakan serangkaian tanggung jawab RRI sebagai lembaga penyiaran publik untuk terlibat dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” jelas dia.
Program penyadaran kebencanaan ini, tambah Hendrasmo, dilakukan dengan melibatkan langsung publik yang menyampaikan informasi bencana ataupun sebaliknya, yaitu publik juga mendapatkan informasi dari RRI mengenai langkah-langkah antisipasi kebencanaan.
Dalam kesempatan yang sama, saat memberikan sambutan, Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi BMKG ke depan sangat berat, mengingat kondisi bencana ekstrem yang kerap menerjang Indonesia, mulai dari badai hingga tsunami.
Menanggapi hal tersebut, Hendrasmo mengungkapkan RRI akan terus membuka keterlibatan publik yang seluas-luasnya dalam rangka membuat konten yang mencerahkan, mencerdaskan, memberdayakan, dan mempersatukan bangsa, termasuk memperkuat siaran UMKM.
“Saat ini, RRI ingin kembali memperkuat perannya dalam membangun bangsa, termasuk di antaranya memperkuat siaran UMKM,” kata dia.
Selama ini, ujar dia melanjutkan, RRI di daerah melalui Programa Satu (Pro 1) pun telah memerankan diri sebagai radio pembangunan karena dengan sifatnya yang lokal, RRI lebih mampu mengumpulkan para pemangku kepentingan di daerah dalam memperkuat pembangunan di daerahnya masing-masing.
“Kemudian hingga saat ini, RRI hadir di 67 daerah di seluruh Indonesia plus 40 stasiun produksi di daerah di luar itu untuk memperkuat perannya," ucap dia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, penghargaan itu diberikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nasional (HMKGN) yang ke-75 di Jakarta, Senin.
Menurut Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo, penghargaan itu diberikan oleh BMKG sebagai wujud nyata kerja sama antara kedua pihak karena RRI menjadi bagian penting dalam penyebarluasan informasi publik di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
“Saya kira ini merupakan wujud nyata kerja sama RRI dengan BMKG yang telah dilakukan selama ini. RRI dan BMKG bidang tugasnya hampir sama di antaranya dalam penyebarluasan informasi dan edukasi kepada publik," kata dia.
Dia pun mengatakan RRI merupakan salah satu media yang menyiarkan informasi bencana dan disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Hendrasmo menyampaikan salah satu program unggulan RRI terkait dengan penyiaran dan penyebarluasan informasi tentang bencana serta pelibatan publik adalah "Kentongan".
“Program 'Kentongan' ini merupakan serangkaian tanggung jawab RRI sebagai lembaga penyiaran publik untuk terlibat dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” jelas dia.
Program penyadaran kebencanaan ini, tambah Hendrasmo, dilakukan dengan melibatkan langsung publik yang menyampaikan informasi bencana ataupun sebaliknya, yaitu publik juga mendapatkan informasi dari RRI mengenai langkah-langkah antisipasi kebencanaan.
Dalam kesempatan yang sama, saat memberikan sambutan, Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi BMKG ke depan sangat berat, mengingat kondisi bencana ekstrem yang kerap menerjang Indonesia, mulai dari badai hingga tsunami.
Menanggapi hal tersebut, Hendrasmo mengungkapkan RRI akan terus membuka keterlibatan publik yang seluas-luasnya dalam rangka membuat konten yang mencerahkan, mencerdaskan, memberdayakan, dan mempersatukan bangsa, termasuk memperkuat siaran UMKM.
“Saat ini, RRI ingin kembali memperkuat perannya dalam membangun bangsa, termasuk di antaranya memperkuat siaran UMKM,” kata dia.
Selama ini, ujar dia melanjutkan, RRI di daerah melalui Programa Satu (Pro 1) pun telah memerankan diri sebagai radio pembangunan karena dengan sifatnya yang lokal, RRI lebih mampu mengumpulkan para pemangku kepentingan di daerah dalam memperkuat pembangunan di daerahnya masing-masing.
“Kemudian hingga saat ini, RRI hadir di 67 daerah di seluruh Indonesia plus 40 stasiun produksi di daerah di luar itu untuk memperkuat perannya," ucap dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: