Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Satgas Digitalisasi B20 sekaligus Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Fajrin Rasyid mengatakan peningkatan literasi dan kemampuan digital para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penting seiring dengan akselerasi digitalisasi saat ini.

"Sesuai komitmen 'No One Left Behind', semua orang berhak memiliki akses ke platform digital. Maka dari itu, semua orang perlu bekerja sama untuk meningkatkan dua hal, yaitu literasi di tingkatan individual dan UMKM, dan meningkatkan kemampuan UMKM untuk mengenal dan memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya," kata Fajrin dalam diskusi di forum B20 secara hibrida, Senin.

Lebih lanjut, Fajrin berpendapat peningkatan literasi dan kemampuan digital sejak dini perlu menjadi perhatian pemerintah. Hal ini, lanjut dia, diharapkan mampu menambah jumlah talenta digital.

"Setiap tahunnya, kita kekurangan setidaknya 600 ribu talenta digital. Maka dari itu, menurut saya pemegang kebijakan bisa menyematkan topik digital ke dalam sebuah kurikulum di tingkatan pendidikan, hingga pekerja. Pekerja juga perlu mengembangkan kemampuan digital mereka di berbagai sektor terkait," jelas Fajrin.

Namun, Fajrin mengatakan akselerasi talenta dan digitalisasi tak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Mulai dari pemerintah yang memastikan akses UMKM menggunakan platform digital, hingga dukungan dan sinergi dengan platform terkait seperti e-commerce, teknologi finansial (tekfin/fintech), platform pembayaran (payments), serta pembiayaan (financing).

"Sehingga, tak hanya platform yang bisa mengembangkan inovasi, UMKM juga bisa mengembangkan usahanya di dalam platform digital tersebut. Selain itu, UMKM juga bisa menggunakan platform digital dengan dukungan di pembiayaannya untuk menunjang bisnis mereka," papar dia.

Selain itu, Fajrin menilai target pemerintah untuk mencapai 30 juta UMKM untuk mengadopsi teknologi digital pada tahun 2024 juga dapat dicapai seiring dengan perkembangan teknologi, literasi, dan kecakapan digital masyarakat yang juga semakin lekat dalam kehidupan sehari-hari.

Ditambah dengan berbagai program dan insentif dari pemerintah, Fajrin berharap upaya tersebut dapat membantu UMKM di Indonesia naik kelas, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Misalnya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dimana UMKM yang bergabung bisa mendapatkan dukungan insentif dari pemerintah dan partner lainnya. Target 30 juta UMKM digital di 2024, dan sekarang kita sudah mencapai setengahnya. Ini adalah progress yang baik," ujar Fajrin.

Baca juga: KADIN-B20 sambangi Australia perkuat komitmen investasi sektor SDGs

Baca juga: Kemenkop fasilitasi 12 startup unggulan ikuti ajang B20 di Bali

Baca juga: KADIN perkuat kerja sama dengan pengusaha Jepang