Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 1,09 juta ekor sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Minggu, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas PMK yang diterima di Jakarta menyampaikan saat ini belum ada hewan ternak jenis lain yang mendapat vaksin tersebut.

Data Satgas PMK memperlihatkan bahwa PMK telah menular di 279 kabupaten/kota di 24 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi.

Sejauh ini, 465.834 hewan ternak telah terjangkit penyakit itu dengan 291.383 ekor telah sembuh, 165.843 belum sembuh, 5.037 ekor mati, dan 7.815 ekor potong bersyarat.

Baca juga: Satgas PMK: 863.719 hewan ternak telah divaksinasi

Rincian dari yang sakit adalah 444.777 sapi, 15.817 kerbau, 1.652 domba, 3.500 kambing, dan 88 babi. Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh adalah 278.099 sapi, 9.937 kerbau, 1.101 domba, 2.214 kambing, dan 32 babi.

Hewan yang belum sembuh adalah 157.715 sapi, 6.371 kerbau, 525 domba, 1.176 kambing, dan 56 babi.

Hewan ternak yang dinyatakan mati akibat PMK di seluruh Indonesia memiliki rincian 4.962 sapi, 113 kerbau, 18 domba, dan 44 kambing.

Sementara itu, hewan ternak yang dilakukan potong bersyarat akibat PMK, yakni 7.667 sapi, 64 kerbau, delapan domba, dan 76 kambing.

Beberapa provinsi masuk dalam zona merah yaitu terdapat lebih dari 50 persen kabupaten/kota di provinsi tersebut memiliki kasus PMK. Beberapa provinsi yang masuk zona merah seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Babel, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Satgas menyampaikan, PMK muncul di Provinsi Jawa Timur yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.

Cara mencegah PMK (sapi, kerbau, domba, kambing, rusa dan babi) antara lain membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans, melarang pemasukan ternak dari daerah lain, karantina dengan ketat, manajemen pemeliharaan yang baik, meningkatkan sanitasi, mendesinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito menekankan bahwa Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK dan terus berupaya agar peternak dapat terus melanjutkan kegiatannya dan mendapatkan hasil yang baik dari peternakannya.

"Kami juga meyakinkan masyarakat internasional bahwa Indonesia mampu mengendalikan wabah ini,” ujar Wiku.

Ia menambahkan, pemerintah yakin virus PMK dapat segera ditanggulangi dengan menerapkan strategi yang telah ditentukan.

Salah satu bentuk penanganan yaitu meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah. Ini bertujuan untuk mendapatkan laporan kasus PMK yang lebih baik sehingga dapat menggambarkan kondisi wabah di Indonesia.

​​​​​​Baca juga: Himpunan peternak domba: Vaksinasi PMK ringankan beban peternak
Baca juga: Geber vaksinasi untuk bendung laju PMK