Pramuka Kabupaten Bekasi siapkan pemecahan Rekor MURI
6 Agustus 2022 16:25 WIB
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Yana Suyatna memberi selamat saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Mabiran, LPK, dan DKR Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Bojongmangu masa bakti 2022-2025 di Aula Bumi Perkemahan Karang Kitri, Sabtu (6/8/2022). (FOTO ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Cikarang, Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mematangkan persiapan menjelang upaya memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori peragaan pengibaran bendera semafor terbanyak dalam satu kesempatan.
"Sejauh ini rekor MURI masih dipegang Kota Kediri dengan jumlah 5.000 peserta. Ini yang akan kita coba pecahkan," kata Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi Yana Suyatna di Cikarang, Sabtu.
Dia menjelaskan secara teknis pelaksanaan pemecahan rekor tersebut masih mengacu kesepakatan sebelumnya, yakni dilakukan di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Kecamatan Bojongmangu, bertepatan peringatan HUT ke-61 Pramuka, 14 Agustus 2022.
"Pesan yang disampaikan juga tidak berubah, bunyi sandinya bertuliskan 'Kabupaten Bekasi Makin Berani'," katanya.
Pihaknya berencana menambah personel peserta agar mampu memecahkan rekor yang sejauh ini disandang Kota Kediri itu, dari semula 3.500 peserta menjadi lebih dari 5.000 peserta.
Penambahan personel itu, kata dia, melalui skema keterwakilan pelajar dalam satu wilayah yakni 23 kecamatan. Setiap pelajar jenjang sekolah menengah atas (SMA) dalam satu kecamatan mengirimkan 200 pelajar sehingga jumlah peserta kategori ini mencapai 4.600 orang.
"Ditambah siswa SD dan SMP atau Pramuka jenjang siaga dan penggalang. Kita prediksi total peserta bisa mencapai 7.500 orang, itu sudah memenuhi syarat pemecahan rekor MURI," katanya.
Yana mengaku proses konsolidasi menuju pemecahan rekor terus diupayakan. Bahkan, ada satu sekolah yang menyanggupi mengirimkan 500-1.000 siswa meski masih terkendala keterbatasan kendaraan yang mengantar mereka menuju Bumi Perkemahan Karang Kitri.
Pihaknya juga telah menyiapkan skema alternatif yakni melaksanakan pemecahan rekor secara virtual dengan melibatkan peserta jambore ranting di masing-masing kecamatan.
"Kalau dengan sistem zoom (virtual) dan bisa dicatat sebagai pemecahan rekor, ini jumlahnya bisa lebih banyak lagi, bisa sampai 25.000 orang," katanya.
Terlepas mampu atau tidaknya upaya pemecahan rekor tersebut, ia menggarisbawahi bahwa faktor terpenting dari kegiatan ini adalah hadirnya kebersamaan antaranggota gerakan pramuka dari segala tingkatan, mulai siaga, penggalang, penegak, hingga pandega.
"Jadi pada prinsipnya kita akan hadirkan jumlah peserta semaksimal mungkin. Apakah nanti tercatat sebagai rekor MURI atau tidak, tergantung jumlah peserta yang bisa kita kumpulkan. Yang pasti kita akan cari solusi bagaimana para peserta bisa hadir di Bumi Perkemahan Karang Kitri Bojongmangu," demikian Yana Suyatna.
Baca juga: 3.500 semafor kepung Bumi Perkemahan Bekasi untuk pecahkan rekor MURI
Baca juga: Pramuka Bekasi peringati HUT lewat jelajah budaya
Baca juga: Aksi pramuka di Cibinong Bogor cetak rekor dunia
Baca juga: Pramuka Kalsel dapat rekor Muri menerima serentak 4.000 KIA
"Sejauh ini rekor MURI masih dipegang Kota Kediri dengan jumlah 5.000 peserta. Ini yang akan kita coba pecahkan," kata Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi Yana Suyatna di Cikarang, Sabtu.
Dia menjelaskan secara teknis pelaksanaan pemecahan rekor tersebut masih mengacu kesepakatan sebelumnya, yakni dilakukan di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Kecamatan Bojongmangu, bertepatan peringatan HUT ke-61 Pramuka, 14 Agustus 2022.
"Pesan yang disampaikan juga tidak berubah, bunyi sandinya bertuliskan 'Kabupaten Bekasi Makin Berani'," katanya.
Pihaknya berencana menambah personel peserta agar mampu memecahkan rekor yang sejauh ini disandang Kota Kediri itu, dari semula 3.500 peserta menjadi lebih dari 5.000 peserta.
Penambahan personel itu, kata dia, melalui skema keterwakilan pelajar dalam satu wilayah yakni 23 kecamatan. Setiap pelajar jenjang sekolah menengah atas (SMA) dalam satu kecamatan mengirimkan 200 pelajar sehingga jumlah peserta kategori ini mencapai 4.600 orang.
"Ditambah siswa SD dan SMP atau Pramuka jenjang siaga dan penggalang. Kita prediksi total peserta bisa mencapai 7.500 orang, itu sudah memenuhi syarat pemecahan rekor MURI," katanya.
Yana mengaku proses konsolidasi menuju pemecahan rekor terus diupayakan. Bahkan, ada satu sekolah yang menyanggupi mengirimkan 500-1.000 siswa meski masih terkendala keterbatasan kendaraan yang mengantar mereka menuju Bumi Perkemahan Karang Kitri.
Pihaknya juga telah menyiapkan skema alternatif yakni melaksanakan pemecahan rekor secara virtual dengan melibatkan peserta jambore ranting di masing-masing kecamatan.
"Kalau dengan sistem zoom (virtual) dan bisa dicatat sebagai pemecahan rekor, ini jumlahnya bisa lebih banyak lagi, bisa sampai 25.000 orang," katanya.
Terlepas mampu atau tidaknya upaya pemecahan rekor tersebut, ia menggarisbawahi bahwa faktor terpenting dari kegiatan ini adalah hadirnya kebersamaan antaranggota gerakan pramuka dari segala tingkatan, mulai siaga, penggalang, penegak, hingga pandega.
"Jadi pada prinsipnya kita akan hadirkan jumlah peserta semaksimal mungkin. Apakah nanti tercatat sebagai rekor MURI atau tidak, tergantung jumlah peserta yang bisa kita kumpulkan. Yang pasti kita akan cari solusi bagaimana para peserta bisa hadir di Bumi Perkemahan Karang Kitri Bojongmangu," demikian Yana Suyatna.
Baca juga: 3.500 semafor kepung Bumi Perkemahan Bekasi untuk pecahkan rekor MURI
Baca juga: Pramuka Bekasi peringati HUT lewat jelajah budaya
Baca juga: Aksi pramuka di Cibinong Bogor cetak rekor dunia
Baca juga: Pramuka Kalsel dapat rekor Muri menerima serentak 4.000 KIA
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: