150 karung sampah dari Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan
6 Agustus 2022 16:04 WIB
Sukarelawan TNGGP Cianjur, Jawa Barat, melakukan operasi bersih-bersih sampah di sepanjalur pendakian Gunung Gede-Pangrango, Sabtu (6/8/2022). (FOTO ANTARA/Ahmad Fikri).
Cianjur, Jabar (ANTARA) - Sukarelawan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, berhasil menurunkan 150 karung sampah dari atas gunung dan jalur pendakian yang disisakan pendaki yang tidak bertanggung jawab.
Humas TNGGP Cianjur, Agus Deni saat dihubungi Sabtu, di Cianjur mengatakan operasi bersih kembali akan dilakukan bersama setelah penutupan jalur tanggal 14 sampai 24 Agustus 2022 melibatkan berbagai kalangan, termasuk petugas dan sukarelawan yang selama ini bertugas di pintu masuk pendakian.
"Sukarelawan dan petugas berhasil menurunkan 500 kilogram sampah berbagai jenis saat melakukan operasi kebersihan (opsih) yang diadakan sebelum dilakukan penutupan jalur pendakian. Sebagian besar sampah yang dikumpulkan jenis plastik bekas bungkus mie instan," katanya.
TNGPP, kata Agus Deni, mengimbau agar pendaki tidak meninggalkan sampah apapun jenisnya, termasuk celana dalam yang masih banyak ditemukan karena aturan mewajibkan mereka untuk menjaga kebersihan dan keindahan taman nasional dengan cara tidak meninggalkan sampah sekecil apapun.
Baca juga: Polres Cianjur proses hukum pendaki berfoto bugil
Baca juga: Selama 2020, 172 pendaki ilegal Gunung Gede-Pangrango tertangkap
Baca juga: Jepang Sumbang 500.000 Yen untuk TN Gede-Pangrango
Sukarelawan TNGGP Cianjur, Niko Rastagil, mengatakan opsih yang dilakukan selama satu hari itudigelar bersama warga, petugas, sukarelawan GPO dan organisasi pencinta alam di Cianjur, berhasil membawa turun sampah sebanyak 150 karung yang setelah ditimbang seberat 500 kilogram.
"Gabungan sukarelawan melakukan penyisiran mulai dari puncak gunung hingga pintu masuk pendakian. Kita terbagi menjadi beberapa kelompok, sehingga dapat maksimal dalam memunguti sampah yang disisakan pendaki," katanya.
Hingga saat ini, tingkat kesadaran pendaki terutama pemula sangat rendah karena masih meninggalkan sampah mulai dari jalur pendakian hingga puncak gunung dan alun-alun Suryakancana yang di gunakan untuk mendirikan tenda sebelum menuju puncak.
"Berbagai peringatan sudah diberikan saat pendaki melapor di pintu masuk pendakian agar mematuhi semua aturan yang berlaku. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kebersihan dan keindahan alam yang selalu kita kunjungi, jangan tinggalkan sampah saat mendaki," demikian Niko Rastagil.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup selama 14-24 Agustus
Baca juga: Seratusan relawan turunkan 1,5 ton sampah dari Gunung Gede-Pangrango
Baca juga: Walhi: Gede Pangrango rusak akibat ulah pendaki
Baca juga: Satu ton lebih sampah diangkut dari jalur daki Gunung Gede-Pangrango
Humas TNGGP Cianjur, Agus Deni saat dihubungi Sabtu, di Cianjur mengatakan operasi bersih kembali akan dilakukan bersama setelah penutupan jalur tanggal 14 sampai 24 Agustus 2022 melibatkan berbagai kalangan, termasuk petugas dan sukarelawan yang selama ini bertugas di pintu masuk pendakian.
"Sukarelawan dan petugas berhasil menurunkan 500 kilogram sampah berbagai jenis saat melakukan operasi kebersihan (opsih) yang diadakan sebelum dilakukan penutupan jalur pendakian. Sebagian besar sampah yang dikumpulkan jenis plastik bekas bungkus mie instan," katanya.
TNGPP, kata Agus Deni, mengimbau agar pendaki tidak meninggalkan sampah apapun jenisnya, termasuk celana dalam yang masih banyak ditemukan karena aturan mewajibkan mereka untuk menjaga kebersihan dan keindahan taman nasional dengan cara tidak meninggalkan sampah sekecil apapun.
Baca juga: Polres Cianjur proses hukum pendaki berfoto bugil
Baca juga: Selama 2020, 172 pendaki ilegal Gunung Gede-Pangrango tertangkap
Baca juga: Jepang Sumbang 500.000 Yen untuk TN Gede-Pangrango
Sukarelawan TNGGP Cianjur, Niko Rastagil, mengatakan opsih yang dilakukan selama satu hari itudigelar bersama warga, petugas, sukarelawan GPO dan organisasi pencinta alam di Cianjur, berhasil membawa turun sampah sebanyak 150 karung yang setelah ditimbang seberat 500 kilogram.
"Gabungan sukarelawan melakukan penyisiran mulai dari puncak gunung hingga pintu masuk pendakian. Kita terbagi menjadi beberapa kelompok, sehingga dapat maksimal dalam memunguti sampah yang disisakan pendaki," katanya.
Hingga saat ini, tingkat kesadaran pendaki terutama pemula sangat rendah karena masih meninggalkan sampah mulai dari jalur pendakian hingga puncak gunung dan alun-alun Suryakancana yang di gunakan untuk mendirikan tenda sebelum menuju puncak.
"Berbagai peringatan sudah diberikan saat pendaki melapor di pintu masuk pendakian agar mematuhi semua aturan yang berlaku. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kebersihan dan keindahan alam yang selalu kita kunjungi, jangan tinggalkan sampah saat mendaki," demikian Niko Rastagil.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup selama 14-24 Agustus
Baca juga: Seratusan relawan turunkan 1,5 ton sampah dari Gunung Gede-Pangrango
Baca juga: Walhi: Gede Pangrango rusak akibat ulah pendaki
Baca juga: Satu ton lebih sampah diangkut dari jalur daki Gunung Gede-Pangrango
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: