Jakarta (ANTARA) - Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perhubungan transportasi darat dengan membuka program studi pascasarjana yang pertama.

"Kami berkomitmen meningkatkan kualitas SDM melalui jalur akademik dengan memberikan pengetahuan komprehensif di bidang transportasi darat melalui dua program magister yang ditawarkan kepada calon mahasiswa," kata Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia STTD Ahmad Yani dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan, PTDI-STTD merupakan perguruan tinggi kedinasan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Adapun dua program studi yang ditawarkan itu yakni Pemasaran, Inovasi dan Teknologi serta Teknik Keselamatan dan Risiko.

Beberapa mata kuliah pada Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi di antaranya Komunikasi Pemasaran, Riset Pemasaran, Inovasi Teknologi, serta Pemasaran Digital dengan jenjang berkarir sebagai brand account manager, direct marketing executive, digital marketing executive ataupun marketing specialist khususnya di industri transportasi darat.

Kata dia, untuk program studi Teknik Keselamatan dan Risiko akan mendapat pemahaman tentang pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menilai keselamatan, risiko, dan keandalan, baik dalam kaitannya dengan desain maupun operasi keselamatan untuk industri transportasi darat dan logistik.

"Masing-masing program studi akan diampu oleh dosen yang berkompeten dengan spesialisasi khusus di bidang transportasi dan bergelar doktor atau profesor serta pakar, tenaga ahli dari kementerian, universitas, lembaga terkait baik dari dalam maupun luar negeri," kata Ahmad.

Ia menyebut dua program studi tersebut ditujukan khususnya bagi calon peserta di lingkungan Kemenhub yang telah berijazah diploma IV atau S1 untuk melanjutkan pendidikan Pascasarjana Magister Terapan dan juga terbuka untuk calon mahasiswa umum yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Pada angkatan pertama pada dua program pascasarjana ini, hanya terdapat 48 bangku bagi calon magister yang dapat mengikuti pendidikan, di mana pada 15 Agustus 2022 ini merupakan hari terakhir pendaftaran yang hanya bisa dilakukan melalui website resmi kami," katanya.

Estimasi waktu untuk menyelesaikan studi, diungkapkannya, selama dua tahun dengan jumlah mata kuliah yang harus diambil sebanyak masing-masing 44 SKS.

Ahmad menambahkan, untuk metode pembelajaran PTDI-STTD mengusung metode blended learning atau pembelajaran campuran.

"Kami berusaha menggabungkan berbagai keunggulan dari pengajaran tatap muka langsung dengan pengajaran online sehingga dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan yang akhirnya dapat berdampak pada hasil belajar yang optimal," ujarnya.

Ia menuturkan PTDI-STTD juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk penyelenggaraan penelitian, pendidikan dan pelatihan.

"Kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemda, BUMN, BUMD, mitra industri swasta, perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri,” katanya.

Menurut Ahmad, info lebih lanjut dapat diakses melalui website www.ptdisttd.ac.id atau s2.ptdisttd.ac.id.

Baca juga: Perguruan tinggi di Kemenhub buka program magister terapan
Baca juga: Alumni STTD bagikan sembako ke awak angkutan umum