PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Rabu (3/8), mengatakan pihaknya akan membentuk misi pencarian fakta untuk menyelidiki serangan terhadap sebuah penjara Donetsk di Ukraina.
Serangan pada penjara di Ukraina itu terjadi pada Jumat (29/7) dan dilaporkan menewaskan puluhan tawanan perang.
Guterres telah menerima permintaan dari Rusia maupun Ukraina terkait investigasi atas pengeboman penjara di Olenivka, kata Guterres kepada wartawan.
"Saya memutuskan, sesuai dengan kompetensi dan kewenangan saya, untuk meluncurkan misi pencarian fakta. Saya tidak memiliki wewenang untuk melakukan investigasi kriminal, tetapi (memiliki wewenang) untuk meluncurkan misi pencarian fakta," katanya.
Kerangka acuan kerja untuk misi pencarian fakta itu sedang disiapkan. Kerangka tersebut nantinya akan dibagikan kepada Pemerintah Rusia dan Ukraina, kata Guterres.
"Saya berharap kami dapat mencapai kesepakatan tentang kerangka acuan kerja misi tersebut," tambahnya.
Pada saat yang sama, PBB merekrut orang-orang yang kompeten dan independen untuk misi pencarian fakta dan terlibat dalam tugas koordinasi yang berat.
"Kami berharap ada fasilitas dari kedua belah pihak untuk akses dan untuk mendapatkan semua data yang diperlukan untuk bisa mengklarifikasi kebenaran tentang apa yang telah terjadi. Ini adalah masalah yang kami tanggapi dengan sangat serius dan kami bekerja keras untuk itu," ujarnya.
Ukraina dan Rusia masih saling tuding terkait dalang serangan fatal terhadap penjara di Olenivka.
PBB bentuk misi pencarian fakta terkait serangan di penjara Donetsk
5 Agustus 2022 19:00 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara dalam konferensi pers di markas besar PBB di New York, Rabu (3/8/2022). (Xinhua/Xie E)
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: