Atletik
Blessing Afrifah salip Letsile Tebogo untuk emas 200 meter junior
5 Agustus 2022 16:04 WIB
Pelari Israel Blessing Akawasi Afrifah (kiri) bersaing dengan atlet Botswana Letsile Tebogo dalam putaran final lari 200 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2022 di Cali, Kolombia, Kamis (4/8/2022) waktu setempat. (ANTARA/AFP/Joaquin Sarmiento)
Jakarta (ANTARA) - Pelari Israel Blessing Akawasi Afrifah menyalip unggulan asal Botswana Letsile Tebogo untuk meraih medali emas lari 200 meter putra dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Cali, Kolombia, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Dikutip dari situs resmi World Athletics keduanya sama-sama menyelesaikan balapan final dengan catatan waktu 19,96 detik, tapi Afrifah hanya sepersekian detik lebih cepat dari Tebogo saat melewati garis finis.
Hasil itu menjadi kejutan mengingat dua hari sebelumnya Tebogo meraih emas 100 meter sembari memecahkan rekor junior dunia dan berselebrasi bahkan sebelum melewati garis finis.
Berlari beriringan sejak pelatuk start, Tebogo menempati jalur empat dan Afrifah di jalur lima, keduanya mengawali balapan dengan baik.
Tebogo sedikit unggul di tikungan, tapi Afrifah mampu mensejajarkan diri dalam pacuan terakhir sebelum melewati garis finis sedikit lebih cepat dibandingkan pesaingnya itu.
"Saya sungguh emosional. Saya kehabisan kata-kata," kata pelari berusia 18 tahun itu.
Baca juga: Jamaika lanjutkan dominasi 100 meter putri atletik junior dunia
Emas di Cali memperbaiki capaian Afrifah yang tahun lalu hanya finis di urutan ketujuh dalam balapan final di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2021 di Nairobi, Kenya.
"Untuk sesaat saya berpikir 'OK, saya kedua, tapi saya sangat senang hanya kalah dari Tebogo'. Saya sudah mewujudkan mimpi," ujar Afrifah.
Tampil dalam enam kali balapan selama empat hari terakhir, Afrifah secara konsisten memperbaiki catatan waktu terbaiknya dari 20,37 detik, 20,17 detik dan terakhir tentunya 19,96 detik, yang juga memecahkan rekor terbaik Eropa U-20.
Sementara bagi Tebogo, catatan 19,96 detik yang juga dibukukannya membuat ia jadi pemilik rekor baru 200 meter putra Afrika U-20.
Medali perunggu menjadi milik atlet Australia Calab Law yang menyelesaikan final dengan waktu 20,48 detik.
Keberhasilan Afrifah membuat Israel kini punya dua medali atletik junior dunia, setelah tahun lalu Yonathan Kaitolnik di nomor lompat tinggi Nairobi 2021.
Baca juga: Tiga anggota kontingen Kuba membelot usai kejuaraan dunia atletik
Baca juga: Tokyo terpilih jadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia 2025
Dikutip dari situs resmi World Athletics keduanya sama-sama menyelesaikan balapan final dengan catatan waktu 19,96 detik, tapi Afrifah hanya sepersekian detik lebih cepat dari Tebogo saat melewati garis finis.
Hasil itu menjadi kejutan mengingat dua hari sebelumnya Tebogo meraih emas 100 meter sembari memecahkan rekor junior dunia dan berselebrasi bahkan sebelum melewati garis finis.
Berlari beriringan sejak pelatuk start, Tebogo menempati jalur empat dan Afrifah di jalur lima, keduanya mengawali balapan dengan baik.
Tebogo sedikit unggul di tikungan, tapi Afrifah mampu mensejajarkan diri dalam pacuan terakhir sebelum melewati garis finis sedikit lebih cepat dibandingkan pesaingnya itu.
"Saya sungguh emosional. Saya kehabisan kata-kata," kata pelari berusia 18 tahun itu.
Baca juga: Jamaika lanjutkan dominasi 100 meter putri atletik junior dunia
Emas di Cali memperbaiki capaian Afrifah yang tahun lalu hanya finis di urutan ketujuh dalam balapan final di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2021 di Nairobi, Kenya.
"Untuk sesaat saya berpikir 'OK, saya kedua, tapi saya sangat senang hanya kalah dari Tebogo'. Saya sudah mewujudkan mimpi," ujar Afrifah.
Tampil dalam enam kali balapan selama empat hari terakhir, Afrifah secara konsisten memperbaiki catatan waktu terbaiknya dari 20,37 detik, 20,17 detik dan terakhir tentunya 19,96 detik, yang juga memecahkan rekor terbaik Eropa U-20.
Sementara bagi Tebogo, catatan 19,96 detik yang juga dibukukannya membuat ia jadi pemilik rekor baru 200 meter putra Afrika U-20.
Medali perunggu menjadi milik atlet Australia Calab Law yang menyelesaikan final dengan waktu 20,48 detik.
Keberhasilan Afrifah membuat Israel kini punya dua medali atletik junior dunia, setelah tahun lalu Yonathan Kaitolnik di nomor lompat tinggi Nairobi 2021.
Baca juga: Tiga anggota kontingen Kuba membelot usai kejuaraan dunia atletik
Baca juga: Tokyo terpilih jadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia 2025
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: