190 PMI di Malaysia kembali ke Tanah Air
4 Agustus 2022 22:15 WIB
Sejumlah PMI dari Malaysia tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Kamis (4/8/2022). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)
Tangerang (ANTARA) - Sebanyak 190 pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia kembali ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis, pukul 17.05 WIB.
"Saat ini yang kembali ada 190 orang dari 3.200 orang anak bangsa yang akan menjalani deportasi dari Malaysia di tahun 2022 ini," kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat menjemput kedatangan PMI di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan mereka dipulangkan karena mengalami beberapa masalah, seperti penganiayaan, eksploitasi, dan korban perdagangan manusia.
Ia menyebut mereka berasal dari beberapa daerah, di antaranya Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Riau, Kalimantan Barat, Banten, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Jambi.
Baca juga: BP2MI tunggu kepulangan PMI korban penyekapan asal Parepare
Jumlah mereka terbanyak, antara lain Jatim 87 orang, NTB 36 orang, Jateng 18 orang, Jabar 12 orang, Sumut 11 orang, sedangkan 22 orang lainnya dari 11 provinsi.
Ia mengatakan sisa dari jumlah PMI yang masih berada di Malaysia akan kembali ke Tanah Air secara bertahap.
"Kita nanti akan bawa mereka ke Wisma Atlet Jakarta, di mana tempat yang sangat representatif bagi mereka. Makan, minum disediakan negara, peralatan mandi disediakan," katanya.
Ia mengungkapkan pemulangan ratusan pekerja migran ini hasil kerja sama semua lembaga terkait, termasuk penanganan oleh Kementerian Luar Negeri, dengan pengembalian dibiayai negara.
"Kita mulai dengan kolaborasi kementerian dan lembaga, kita bisa lihat, apapun mereka dulu, sejarahnya berangkat tidak resmi, tapi toh perhatian negara sangat luar biasa," ujar dia.
Baca juga: BP2MI ingatkan warga NTT bekerja di luar negeri secara legal
Baca juga: Kepala BP2MI harap dukungan anggaran untuk lindungi pekerja migran
Baca juga: BP2MI dorong kolaborasi perlindungan TPPO
"Saat ini yang kembali ada 190 orang dari 3.200 orang anak bangsa yang akan menjalani deportasi dari Malaysia di tahun 2022 ini," kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat menjemput kedatangan PMI di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan mereka dipulangkan karena mengalami beberapa masalah, seperti penganiayaan, eksploitasi, dan korban perdagangan manusia.
Ia menyebut mereka berasal dari beberapa daerah, di antaranya Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Riau, Kalimantan Barat, Banten, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Jambi.
Baca juga: BP2MI tunggu kepulangan PMI korban penyekapan asal Parepare
Jumlah mereka terbanyak, antara lain Jatim 87 orang, NTB 36 orang, Jateng 18 orang, Jabar 12 orang, Sumut 11 orang, sedangkan 22 orang lainnya dari 11 provinsi.
Ia mengatakan sisa dari jumlah PMI yang masih berada di Malaysia akan kembali ke Tanah Air secara bertahap.
"Kita nanti akan bawa mereka ke Wisma Atlet Jakarta, di mana tempat yang sangat representatif bagi mereka. Makan, minum disediakan negara, peralatan mandi disediakan," katanya.
Ia mengungkapkan pemulangan ratusan pekerja migran ini hasil kerja sama semua lembaga terkait, termasuk penanganan oleh Kementerian Luar Negeri, dengan pengembalian dibiayai negara.
"Kita mulai dengan kolaborasi kementerian dan lembaga, kita bisa lihat, apapun mereka dulu, sejarahnya berangkat tidak resmi, tapi toh perhatian negara sangat luar biasa," ujar dia.
Baca juga: BP2MI ingatkan warga NTT bekerja di luar negeri secara legal
Baca juga: Kepala BP2MI harap dukungan anggaran untuk lindungi pekerja migran
Baca juga: BP2MI dorong kolaborasi perlindungan TPPO
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: