Semarang (ANTARA) - Bayu Putra Yuda sukses meraih medali emas cabang olahraga para-renang ASEAN Para Games 2022 pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra S10 yang menjadi debutnya di event internasional.
Berlomba di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis, Bayu mencatatkan waktu 30,04 detik, mengungguli perenang Thailand Sampachan Sa Mathi dengan selisih tipis (30,08 detik).
Atlet Indonesia lainnya, Tangkilisan Steven Sualang, finis mendapatkan medali perunggu setelah di finis urutan ketiga dengan catatan waktu 30,19 detik.
"Ini medali pertama saya di event internasional saya yang pertama juga. Bersyukur Alhamdulillah, tidak menyangka bisa meraih emas," kata Bayu selepas perlombaan.
Bayu mengaku sebenarnya tidak ditargetkan mendapatkan emas di nomor tersebut sehingga sangat bersyukur bisa melampaui dari yang ditargetkan.
Baca juga: Para-renang pasang target 4-5 medali emas pada hari keempat
Selain emas, Bayu juga meraih dua medali perak pada ASEAN Para Games 2022, yakni pada nomor 100 meter gaya dada putra SB9 dan 200 meter gaya ganti perorangan putra SM9.
"Alhamdulilah, satu medali emas dan dua perak untuk Indonesia," kata atlet kelahiran Jambi itu.
Bayu mengaku sempat gugup, tetapi hanya sebentar dan di ruang ganti. Namun, saat tampil tidak lagi karena tinggal bagaimana berjuang habis-habisan.
Selebihnya, Bayu mengaku tidak ada kendala dalam penampilan perdananya di ajang internasional, seraya membocorkan resepnya tampil di ASEAN Para Games 2022 hanya latihan rutin.
"Latihan dan latihan. Latihan itu tidak pernah bohong. Pasti ada hasilnya kalau kita bener-bener latihan," pungkasnya.
Mengenai target selepas ASEAN Para Games 2022, Bayu mengakui tentu ingin bisa tampil di ajang olahraga yang lebih tinggi lagi.
Baca juga: Para-badminton pastikan tambah empat emas usai dominasi partai final
Baca juga: Tim voli duduk putri langsung bersiap hadapi ASEAN Para Games Kamboja
ASEAN Para Games
Bayu Putra raih emas para-renang di laga debut internasionalnya
4 Agustus 2022 16:53 WIB
Perenang Bayu Putra Yuda. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: