Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan energi baru (new-energy vehicle/NEV) terkemuka China, BYD, mencatatkan lonjakan pertumbuhan penjualan NEV dalam tujuh bulan pertama 2022 di tengah ledakan pasar.

Dalam laporan ke Bursa Efek Shenzhen pada Rabu (3/8) malam, perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu menyatakan bahwa penjualan NEV, termasuk kendaraan listrik murni dan kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV), melonjak 292 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 803.880 unit pada periode Januari-Juli.

Pada Juli saja, BYD berhasil menjual 162.530 unit NEV, dibandingkan 50.492 unit pada bulan yang sama tahun lalu.

BYD telah menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar bensin tradisional sejak Maret lalu, demikian Xinhua dikutip Kamis.



Baca juga: Cangkang baterai bisa kemasukan air, BYD tarik 50 ribu Tang DM hybrid

Baca juga: BYD akan jual mobil penumpang di Jepang mulai 2023

Baca juga: BYD jual lebih banyak kendaraan listrik dibanding Tesla