Perusahaan China-Brunei teken kesepakatan pembiayaan dengan bank lokal
4 Agustus 2022 08:18 WIB
Arsip foto- Presiden Xi Jinping dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah (kanan) setelah pertemuan bilateral mereka di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 13 September 2017. ANTARA/CHINA DAILY/Wu Zhiyi.
Bandar Seri Begawan (ANTARA) - Hengyi Industries Sdn Bhd, perusahaan patungan petrokimia antara Brunei dan China, menandatangani Perjanjian Pembiayaan Berjangka Sindikasi Islam dengan total 263 juta dolar AS dengan tiga lembaga keuangan lokal pada Rabu (3/8/2022).
Hengyi Industries adalah perusahaan patungan antara Grup Hengyi Zhejiang China dan Damai Holdings, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di bawah Dana Modal Pengembangan Strategis pemerintah Brunei, masing-masing memiliki 70 persen dan 30 persen saham.
Perjanjian pembiayaan dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), Bank Baiduri dan Perbadanan Tabung Amanah Islam Brunei (TAIB) menandai dimulainya kolaborasi baru antara Hengyi Industries dan industri keuangan lokal, Chen Liancai, kepala eksekutif (CEO) Hengyi Industries mengatakan kepada Xinhua pada upacara penandatanganan.
Hengyi menginvestasikan sekitar 3,45 miliar dolar AS dalam fase pertama proyek kilang minyak dan petrokimia di Brunei, yang mulai beroperasi penuh pada November 2019. Proyek tahap kedua perusahaan senilai 13,654 miliar dolar AS, saat ini sedang menunggu lampu hijau dari pemerintah Brunei.
Baca juga: Layanan kereta kargo China-Eropa catat kenaikan tajam pada Juli 2022
Baca juga: Pinjaman terkait pertanian China catat pertumbuhan paruh pertama 2022
Baca juga: "E-commerce" China berinovasi dengan "livestream" tingkatkan konsumsi
Hengyi Industries adalah perusahaan patungan antara Grup Hengyi Zhejiang China dan Damai Holdings, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di bawah Dana Modal Pengembangan Strategis pemerintah Brunei, masing-masing memiliki 70 persen dan 30 persen saham.
Perjanjian pembiayaan dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), Bank Baiduri dan Perbadanan Tabung Amanah Islam Brunei (TAIB) menandai dimulainya kolaborasi baru antara Hengyi Industries dan industri keuangan lokal, Chen Liancai, kepala eksekutif (CEO) Hengyi Industries mengatakan kepada Xinhua pada upacara penandatanganan.
Hengyi menginvestasikan sekitar 3,45 miliar dolar AS dalam fase pertama proyek kilang minyak dan petrokimia di Brunei, yang mulai beroperasi penuh pada November 2019. Proyek tahap kedua perusahaan senilai 13,654 miliar dolar AS, saat ini sedang menunggu lampu hijau dari pemerintah Brunei.
Baca juga: Layanan kereta kargo China-Eropa catat kenaikan tajam pada Juli 2022
Baca juga: Pinjaman terkait pertanian China catat pertumbuhan paruh pertama 2022
Baca juga: "E-commerce" China berinovasi dengan "livestream" tingkatkan konsumsi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: