Bandung (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakenas) I Akselerasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Aslakesda) Tahun 2022, kata Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ema Rahmati.

"Jabar siap menjadi tuan rumah Rakernas Aslabkesda 2022. Pembentukan Aslabkesda ini sudah direncanakan sesaat sebelum pandemi COVID-19. Nah dengan terjadinya pandemi COVID-19, ini menjadi momentum untuk segera dibentuk dan menyusun program kerja," kata Ema Rahmati di Kota Bandung, Rabu.

Rakernas Aslabkesda I Tahun 2022 diselenggarakan pada 4-6 Agustus di Kota Bandung.

Menurut dia, terdapat sejumlah isu penting yang akan dibahas dalam kegiatan bertema Laboratorium Kesehatan Daerah siap Menghadapi Reformasi Birokrasi dan Transformasi Sistem Kesehatan untuk Terwujudnya Revitalisasi Sistem Kesehatan.

Baca juga: Labkes Jabar mampu uji 3.000 sampel usap per hari
Dalam kegiatan tersebut, kata Ema, dilakukan seminar nasional dengan menghadirkan pembicara dari Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Komite Akreditasi Nasional.

"Selain itu, lokakarya tentang manajemen laboratorium kesehatan, tata laksana kejadian luar biasa, serta jaminan kualitas pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat," kata Ema yang juga Ketua Panitia Rakernas I Aslabkesda.

Dia menuturkan revitalisasi laboratorium kesehatan milik pemerintah daerah menjadi sangat penting terutama di saat pandemi virus corona seperti saat ini.

Kemampuan alat penguji yang didukung kualitas sumber daya manusia yang andal mutlak diperlukan agar sampel/bahan dapat diuji secara akurat.

Baca juga: Enam kabupaten di Jabar jadi percontohan layanan primer diabetes
Ema mengatakan laboratorium kesehatan merupakan salah satu fasilitas penting yang harus tersedia. Keberadaannya sangat diperlukan untuk pengukuran, pengujian dan penetapan bahan/sampel yang berasal dari manusia maupun nonmanusia untuk menentukan jenis penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya.

"Keberadaan labkesda ini semakin dibutuhkan terutama di saat pandemi seperti sekarang," kata dia.

Pihaknya mencontohkan, pada 2021, pihaknya pernah memeriksa hingga 10 ribu sampel COVID-19 per hari.

Baca juga: Dinkes-praktisi di Jabar bahas hepatitis misterius
Oleh karena itu, dia menyebut pandemi ini menjadi momentum untuk dibentuknya Aslabkesda Indonesia.

Setiap labkesda harus lebih mempererat komunikasi untuk membantu percepatan penanganan virus tersebut.

Saat ini, lanjut dia, di seluruh Indonesia terdapat 247 labkesda milik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca juga: Dinkes: Belum ada laporan kasus hepatitis akut misterius di Jabar