London (ANTARA) - Pound sterling terangkat sedikit lebih tinggi terhadap dolar yang secara luas lebih lemah pada Rabu, karena fokus investor tetap pada pertemuan kebijakan bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis (4/8/2022), dimana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk keenam kalinya berturut-turut..

Pasar uang saat ini memperkirakan peluang lebih besar dari 90 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan Kamis (4/8/2022), menurut data Refinitiv, karena bank sentral berusaha untuk mendinginkan inflasi dari level tertinggi empat dekade di 9,4 persen.

Lebih dari 70 persen dari 65 analis dan ekonom yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan kenaikan setengah poin dari Komite Kebijakan Moneter bank minggu ini, sebuah jajak pendapat yang dilakukan antara 27 Juli dan 1 Agustus menemukan.
Tetapi para analis mengatakan pound sterling sebagian besar didorong oleh sentimen risiko dan faktor eksternal menjelang pertemuan kebijakan.

"Menjelang pertemuan bank sentral Inggris pada Kamis (4/8/2022), pound diperdagangkan sejalan dengan pergerakan pasar yang lebih luas," kata Kepala Analisis Valas Monex Eropa, Simon Harvey.

Baca juga: Pound sterling menguat, pasar abaikan data pabrik jelang pertemuan BoE

Pada pukul 08.47 GMT, pound sterling naik 0,13 persen terhadap dolar di 1,21735 dolar, di bawah level tertinggi satu bulan di 1,22915 dolar yang dicapai pada Senin (1/8/2022).

Terhadap euro, pound sterling turun 0,10 persen menjadi 83,65 pence, tak jauh dari tertinggi 15-minggu sehari sebelumnya.

Analis ING mencatat beberapa anggota BoE telah menyoroti pound sterling memiliki peran dalam pengaturan kebijakan moneter, dan rata-rata perdagangan sterling telah naik 3,0 persen dari posisi terendah pada Juli.

"Dengan harga gas tetap tinggi dan dolar kemungkinan akan tetap kuat, bisa dibilang BoE akan lebih memilih pound yang lebih kuat sekarang," kata mereka dalam sebuah catatan.

Sementara itu data survei mengkonfirmasi aktivitas sektor jasa Inggris tumbuh pada Juli dengan laju paling lambat sejak awal 2021, ketika negara itu berada di bawah penguncian Virus Corona, meskipun ada penurunan tekanan harga.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah tipis 8 poin