London (ANTARA) - Harga minyak jatuh pada Rabu, menjelang pertemuan produsen OPEC+, dimana produsen diperkirakan akan menjaga produksi tetap stabil dengan kapasitas cadangan terbatas dan dengan latar belakang kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan global akan menekan permintaan bahan bakar.

Harga minyak mentah berjangka Brent tergelincir 1,34 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi diperdagangkan di 99,20 dolar AS per barel pada pukul 08.15 GMT. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) merosot 1,28 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi diperdagangkan di 93,14 dolar AS per barel.

Premi untuk Brent berjangka bulan depan atas pemuatan barel dalam waktu enam bulan berada di level terendah tiga bulan, menunjukkan kekhawatiran tentang ketatnya pasokan saat ini mereda.

Para menteri untuk anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada Rabu mulai pukul 11.30 GMT.

Sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa kelompok tersebut kemungkinan akan mempertahankan produksi tidak berubah pada September, atau menaikkannya sedikit.

Baca juga: Harga minyak turun, pabrik China melemah picu kekhawatiran permintaan

Arab Saudi mungkin enggan untuk meningkatkan produksi dengan mengorbankan mitra OPEC+ Rusia, yang terkena sanksi karena konflik Ukraina.

"Bahkan jika kelompok OPEC+ memang menyatakan peningkatan kecil, isyarat itu sebagian besar bersifat simbolis mengingat sangat sedikit anggota yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan produksi secara material," kata Analis PVM, Stephen Brennock.

"Apapun itu, OPEC akan berhati-hati dengan kondisi pasar minyak yang mudah berubah dan bergejolak saat ini."

Menjelang pertemuan, OPEC+ memangkas perkiraannya untuk surplus pasar minyak tahun ini sebesar 200.000 barel per hari (bph), menjadi 800.000 barel per hari, tiga delegasi mengatakan kepada Reuters.

Sementara itu data dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, menunjukkan stok minyak mentah AS naik sekitar 2,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 Juli. Persediaan bensin turun 200.000 barel dan stok sulingan sekitar 350.000 barel.

Data resmi persediaan minyak dari Badan Informasi Energi (EIA) AS akan dirilis pada pukul 14.30 GMT.

Baca juga: Kementerian ESDM: ICP Juli 2022 turun ke 106,73 dolar AS per barel