Jakarta (ANTARA) - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) melaksanakan Inhouse Training terkait klaim asuransi penyakit jantung atau Cardiovascular Claim secara virtual pada Selasa (12/7/2022).
Inhouse training ini diikuti oleh claim analyst, underwriter, hingga actuary perwakilan perusahaan mitra.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat menjelaskan hubungan antara penyakit cardiovaskular dengan perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi, terutama dalam hal klaim.
"Untuk mendapatkan keputusan klaim yang masuk akal dan rasional, harus sesuai dengan kondisi fakta yang ada. Hal ini juga harus disesuaikan dengan manfaat produk, TC, pengecualian dan definisi manfaat yang ingin didapatkan," kata Delil dalam inhouse training Indonesia Re secara virtual, Selasa (12/7/2022).
Dalam program ini meliputi beberapa sesi, termasuk sesi underwriting, klaim, dan studi kasus terkait klaim.
Berdasarkan estimasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat penyakit jantung mencapai sekitar 18 juta jiwa per tahun.
Untuk mengatasinya, dibutuhkan diagnosis yang tepat, treatment yang tepat waktu, serta kesesuaian prosedur dan terapi yang diperlukan, agar kemungkinan pasien bisa selama mencapai 70 persen.
Delil menegaskan klaim ini akan sangat berpengaruh pada keputusan akseptasi dari team underwriter, termasuk besaran pinjaman bebas aset atau ABL pada treaty yang diajukan.
"Keputusan klaim harus disampaikan dalam bahasa yang logis dan memiliki legal-standing, serta membayar klaim yang valid. Hal ini akan menjadi penentu keberhasilan dari perusahaan," jelasnya.
Begini Tahapan Seleksi Risiko Asuransi Untuk Penyakit Jantung
3 Agustus 2022 15:30 WIB
Logo Indonesia Re. ANTARA/Indonesia Re.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022
Tags: