China (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan prinsip Satu China adalah konsensus masyarakat internasional, landasan politik pertukaran China dengan negara lain, pusat kepentingan inti China, serta garis merah dan garis dasar yang tak bisa dilanggar.
Pernyataan itu disampaikan Wang dalam sebuah konferensi pers usai menghadiri pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Shanghai dan menggelar kunjungan ke Asia Tengah.
Beberapa pihak di Amerika Serikat (AS) terus menantang kedaulatan China terkait masalah Taiwan, menggembosi kebijakan Satu China, dan dengan sengaja menimbulkan masalah di Selat Taiwan, kata Wang.
Masyarakat China tidak akan pernah menerima hal tersebut serta komunitas internasional juga mencibir provokasi tak berdasar semacam itu, katanya kepada wartawan.
Dalam kunjungannya, Wang mengatakan para pemimpin dari seluruh negara telah memperjelas bahwa mereka dengan tegas menghormati kebijakan Satu China.
Mereka juga percaya bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China dan menentang campur tangan pihak luar dalam urusan internal China terkait masalah Taiwan.
Hal itu menunjukkan prinsip Satu China adalah hal yang diinginkan masyarakat internasional. Menghormati prinsip tersebut adalah tren umum yang harus diikuti, tambahnya. Sangat memalukan bahwa AS melanggar janjinya terkait masalah Taiwan, yang hanya akan menghancurkan kredibilitas nasionalnya, tegas Wang.
Beberapa politikus AS hanya peduli dengan kepentingan mereka sendiri, yang secara terang-terangan bermain api dengan isu Taiwan dan menjadikan diri mereka musuh bagi 1,4 miliar rakyat China. Dia mengingatkan hal itu jelas tidak akan berakhir baik.
Upaya intimidasi Washington telah diekspose ke dunia dan membuat masyarakat internasional melihat lebih jelas bahwa AS adalah perusak perdamaian terbesar saat ini, ujar Wang.
Menlu China: Kebijakan AS soal Taiwan cederai kredibilitas nasional
3 Agustus 2022 13:22 WIB
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: