BMKG imbau kewaspadaan gelombang tinggi hingga 6 meter
3 Agustus 2022 10:16 WIB
Ilustrasi - Ombak menerjang batu grip di Pantai Muara Lasak, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (11/9/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai agar mewaspadai gelombang tinggi lebih dari 4 hingga 6 meter terutama di samudera hindia. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp)
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kewaspadaan akan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi hingga 6 meter di beberapa wilayah perairan pada 3 - 4 Agustus 2022.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, dijelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Laut Arafuru bagian timur, perairan Yos Sudarso, dan perairan Merauke.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan timur Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, perairan Sumatra Barat, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang - Pulau Rotte, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Jepara - Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kotabaru, Laut Bali dan Laut Sumbawa.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang tinggi dalam dua hari
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpeluang landa dua wilayah laut NTT
Selanjutnya, Selat Lombok bagian utara, Laut Flores, perairan timur Baubau, perairan Kepulauan Selayar, perairan selatan Kepulauan Banggai - Kepulauan Sula, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Jayapura - Sarmi, Samudra Pasifik Utara Biak - Jayapura.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTT.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).
Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca juga: BMKG: Siklon tropis Songda sebabkan tinggi gelombang laut Indonesia
Baca juga: Dua bibit siklon tropis berdampak potensi hujan lebat-gelombang tinggi
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, dijelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Laut Arafuru bagian timur, perairan Yos Sudarso, dan perairan Merauke.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan timur Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, perairan Sumatra Barat, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang - Pulau Rotte, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Jepara - Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kotabaru, Laut Bali dan Laut Sumbawa.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang tinggi dalam dua hari
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpeluang landa dua wilayah laut NTT
Selanjutnya, Selat Lombok bagian utara, Laut Flores, perairan timur Baubau, perairan Kepulauan Selayar, perairan selatan Kepulauan Banggai - Kepulauan Sula, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Jayapura - Sarmi, Samudra Pasifik Utara Biak - Jayapura.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan selatan Pulau Jawa - Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTT.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).
Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca juga: BMKG: Siklon tropis Songda sebabkan tinggi gelombang laut Indonesia
Baca juga: Dua bibit siklon tropis berdampak potensi hujan lebat-gelombang tinggi
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: