Chicago (ANTARA) - Emas menetap sedikit lebih tinggi di akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan pada hari kelima berturut-turut ditopang oleh lowongan pekerjaan AS yang turun, meski kenaikannya dibatasi oleh dolar AS yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkark 2,0 dolar AS atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 1.789,70 dolar AS per ounce. Emas sempat menembus level psikologis 1.800 dolar AS di 1.804,95 dolar AS/ounce.

Emas berjangka menguat 5,9 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.787,70 dolar AS pada hari Senin (1/8) setelah terangkat 12,6 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1,781,80 dolar AS pada hari Jumat (29/7) dan melonjak 31,20 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 1.750,30 dolar AS pada hari Kamis (28/7).

Emas mendapat dukungan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (2/8) bahwa lowongan pekerjaan AS turun ke level 10,7 juta pada bulan Juni dari 11,3 juta pada bulan Mei. Kendati demikian, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi pertumbuhan emas.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik hampir 0,7 persen pada 105,95, tertinggi dalam sehari sejak reli 1,3 persen pada tanggal 5 Juli. Indeks sempat mencapai tertinggi sesi 106,10. Pada hari Selasa (2/8) pagi, indeks dolar mencapai level terendah tiga minggu di 104,92.

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bergabung dengan dolar dalam menekan emas dari tertinggi pada hari Selasa (2/8) karena imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencatat reli satu hari terkuat sejak Maret.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan September turun 22,3 sen atau 1,1 persen menjadi ditutup pada 20,139 dolar AS/ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Oktober naik 3,4 dolar AS atau 0,38 persen menjadi ditutup pada 905 dolar AS/ounce.

Baca juga: Antam tetapkan harga emas Rp980.000/gram per 1 Agustus 2022
Baca juga: Emas naik 5,9 dolar, perpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut