Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua merekomendasikan dilakukannya kaji cepat penentuan kejadian luar biasa (KLB) untuk memenuhi kebutuhan warga akibat rusaknya lahan di tiga kampung di Kabupaten Lanny Jaya akibat embun beku.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Papua Jonathan Koirewoa di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data yang dihimpun, tiga kampung di Lanny Jaya yakni Kampung Kuyawage, Kampung Lauren dan Kampung Jugu Nomba dilanda embun beku sejak awal Juni 2022.

"Sebanyak 56 lahan perkebunan ubi jalar dan sayur-sayuran di Kampung Lauren dan Jugu Nomba rusak akibat fenomena alam itu," katanya.

Menurut Jonathan, kondisi tersebut membuat 269 jiwa di daerah itu kesulitan pangan sehingga harus di tetapkan status KLB.

Baca juga: Embun upas mulai muncul di Dieng Banjarnegara

Baca juga: "Monsoon" Australia akibatkan embun beku di Dieng
“Sampai sekarang belum ada penetapan status KLB. Kami mendorong rekomendasi dua hal itu, karena penetapan status itu ditetapkan melalui kaji cepat kebutuhan dan kerusakan lahan akibat cuaca ekstrem di sana,” ujarnya.

Pihaknya juga merekomendasikan pendampingan manajemen penanganan darurat untuk mendukung BPBD Lanny Jaya.

“Untuk itu kami akan segera melaporkan hal ini ke Sekretaris Daerah Papua untuk mengambil keputusan," katanya lagi.

Dengan begitu akan menentukan langkah-langkah ke depan sesuai rekomendasi manajemen darurat yang akan sampai pada penetapan posko untuk penanganan bencana di sana yang akan mendorong penetapan status dari eskalasi kejadian.*

Baca juga: IPB-KSDAE temukan bakteri kandidat anti embun beku

Baca juga: Pendaki Gunung Semeru bisa nikmati embun beku