Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, mengatakan minat lelang Surat Utang Negara (SUN) berlanjut membaik, seiring investor yang sudah mulai risk on alias optimis.

Perbaikan minat lelang Surat Utang Negara (SUN) tercermin dari meningkatnya penawaran masuk atau incoming bids menjadi Rp36,91 triliun dari lelang sebelumnya sebesar Rp29,46 triliun.

Dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp19,06 triliun dari penawaran masuk atau di atas target indikatif yang diumumkan sebesar Rp15 triliun.

Menurut dia, keputusan ini mencerminkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan melalui SBN dilakukan secara oportunistik, fleksibel, serta mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Adapun investor sudah mulai optimis pasca hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed bulan Juli 2022 yang sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dan adanya sinyal Fed tidak akan seagresif sebelumnya dalam melakukan normalisasi kebijakan tingkat suku bunga.

Deni melanjutkan minat investor asing di pasar perdana meningkat 46 persen dibandingkan lelang sebelumnya dari Rp4,76 triliun menjadi Rp6,95 triliun. Minat investor asing mayoritas masih pada tenor lima dan 10 tahun, dengan total penawaran yang diberikan alias awarded bids sebesar Rp4,97 triliun atau 26,09 persen dari total penawaran masuk.

Seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 77,22 persen dari total penawaran masuk dan 81,06 persen dari total penawaran yang diberikan.

Selain itu penawaran masuk terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu senilai Rp17,77 triliun atau 48,14 persen dari total penawaran masuk dan dimenangkan sebesar Rp11,15 triliun atau 58,5 persen dari total penawaran yang diberikan.

Secara umum, kata dia, tingkat borrowing cost pemerintah pada lelang hari ini turun mencapai level yang cukup kompetitif dengan imbal hasil rata-rata tertimbang (WAY) yang dimenangkan lebih rendah delapan basis poin (bps) sampai 52 bps dibandingkan lelang sebelumnya, sesuai dengan sentimen pasar yang cenderung positif dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2022.


Baca juga: Kemenkeu: Minat investor lelang membaik di tengah sikap "wait and see"
Baca juga: Kemenkeu: Pasar respons baik penurunan target lelang SBN
Baca juga: Kemenkeu terbitkan SUN Program Pengungkapan Sukarela Rp746,62 miliar