Jakarta (ANTARA) - Shenzhen, kota metropolis di China selatan, pada Senin (1/8) mulai mengizinkan pengoperasian kendaraan-kendaraan otonom penuh di sejumlah ruas tertentu setelah regulasi lokal terkait kendaraan pintar dan terkoneksi internet mulai diberlakukan.

Baca juga: GM, Ford berusaha agar AS setuju terapkan kendaraan tanpa roda kemudi

Artinya, kendaraan yang sepenuhnya otonom tanpa pengemudi dapat berjalan di jalan di area yang ditentukan oleh departemen manajemen lalu lintas setempat.

Regulasi tersebut menetapkan bahwa mobil-mobil yang sepenuhnya otonom, tanpa pengemudi dapat beroperasi di jalan di area yang ditentukan oleh departemen penanganan lalu lintas setempat.

Regulasi ini juga menetapkan sejumlah aturan tentang liabilitas dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan otonom dengan atau tanpa pengemudi.

Sementara startup kendaraan otonom yang berbasis di Shenzhen, DeepRoute.ai, melaksanakan uji coba kendaraan otonomnya di jalan di pusat kota Shenzhen. Satu mobil tanpa pengemudi buatan perusahaan tersebut berhasil menyelesaikan perjalanan sejauh 9,6 km dalam waktu sekitar setengah jam.

Direktur Eksekutif DeepRoute.ai Maxwell Zhou mengatakan bahwa regulasi baru ini akan membantu perusahaan-perusahaan kendaraan otonom meningkatkan level teknologi mereka dan mempercepat komersialisasi kendaraan otonom.

DeepRoute.ai telah mengoptimalkan lebih lanjut algoritmenya dan menerapkan kembali strategi keamanan untuk uji coba di jalan, tutur Zhou.


Baca juga: Beijing berikan Baidu dan Pony.ai izin untuk robotaxi tanpa pengemudi

Baca juga: China keluarkan lisensi komersial pertama layanan mengemudi otonom

Baca juga: Promosikan kendaraan otonom, Jepang akan ubah aturan lalu lintas