Hong Kong (ANTARA) - Dolar melanjutkan penurunannya di sesi Asia pada Selasa pagi, jatuh ke level terendah dalam dua bulan terhadap yen yang sedang pulih dan kehilangan kekuatannya terhadap mata uang lainnya, karena investor terus memposisikan untuk laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang kurang agresif.

Kegelisahan tentang dampak kunjungan mendatang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan juga mendorong beberapa aliran safe-haven ke yen, sambil membebani mata uang Asia lainnya.

Greenback jatuh serendah 130,595 yen di awal perdagangan Asia, terendah sejak 6 Juni, dan terakhir turun 0,55 persen, meninggalkan penurunan 4,0 persen dalam empat sesi terakhir.

"Ini cerita lama yang sama dengan yen yang sangat sensitif terhadap kesenjangan antara imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Jepang. Tentu saja obligasi Jepang tidak bergerak karena kebijakan kontrol kurva imbal hasil Jepang, tetapi imbal hasil AS telah turun banyak," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar di Saxo Markets Hong Kong

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan turun menjadi 2,53 persen, terendah sejak April, pada awal perdagangan Selasa. Investor mulai memposisikan diri untuk Federal Reserve AS, beralih dari menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi inflasi dan lebih mengkhawatirkan perlambatan ekonomi.

Wong, yang mengatakan penetapan ulang ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Fed ini mungkin berlebihan, menambahkan bahwa harga energi yang agak lebih rendah juga membantu yen, karena Jepang adalah pengimpor energi bersih. Mata uang juga diuntungkan dari beberapa aliran safe-haven karena kekhawatiran tentang kunjungan Pelosi.

Yuan China di pasar internasional menyentuh 6,7957 per dolar pada Selasa pagi, terlemah sejak pertengahan Mei. Wong mengaitkan ini sebagian dengan ketegangan seputar kunjungan Pelosi serta data ekonomi yang buruk dari China selama akhir pekan.

Dolar Taiwan tergelincir ke level terendah dalam lebih dari dua tahun, jatuh melewati 30 per dolar AS.

Greenback juga melemah secara umum, dengan sterling di 1,2256 dolar, tak jauh dari puncak lima minggu yang dicapai semalam, dan euro juga berada di posisi terdepan di 1,0294 dolar.

Ini mengirim indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah ke 105,03 pada awal perdagangan, terendah satu bulan.

Di tempat lain, dolar Australia bertahan tepat di atas 0,7 dolar AS menjelang pertemuan bank sentral di mana para analis memperkirakan kenaikan suku bunga setengah poin berturut-turut untuk ketiga kalinya.

Sementara itu, di pasar uang kripto, bitcoin diperdagangkan stabil di 23.250 dolar AS.