BI Bali-Pemkot Denpasar perluas penggunaan QRIS di 16 pasar
1 Agustus 2022 22:42 WIB
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat melakukan bertransaksi langsung dengan menggunakan QRIS di Pasar Badung, Denpasar, Senin (1/8/2022). ANTARA/HO-Pemkot Denpasar.
Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersama dengan Pemerintah Kota Denpasar dan Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 16 pasar tradisional di daerah itu.
"Pasar tradisional, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam kegiatan Digitalisasi Pembayaran dan Program SIAP QRIS di Pasar Badung, Denpasar, Senin.
Kegiatan digitalisasi pembayaran dan Program SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.
Menurut Trisno, urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS yang meningkat, seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas orang.
"Meningkatnya aktivitas transaksi jual beli di pasar, tentu akan meningkatkan produktivitas sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Namun, di sisi lain, kelancaran ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga perlu dijaga agar tercipta kestabilan harga, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Pada bulan Juni 2022, pihaknya mencatat tekanan inflasi Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional. Beberapa penyumbang inflasi tertinggi adalah komoditas pokok kebutuhan sehari-hari antara lain aneka cabai, bawang merah dan tomat.
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali sekaligus untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS di masyarakat, Bank Indonesia juga telah menyiapkan 3.000 buah paket cabai dan bawang dengan harga Rp5.OOO bagi yang berbelanja menggunakan QRIS di 10 pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Sewakardarma.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada kesempatan tersebut melakukan bertransaksi langsung dengan QRIS. Apresiasi disampaikan kepada Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali serta Pasar Sewakadarma dalam penerapan digitalisasi ini.
Jaya Negara mengharapkan akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan nasional.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar IB Kompyang Wiranata mengatakan, Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar merupakan perusahaan yang mengelola 16 unit pasar, unit bina usaha, dan unit parkir.
Dengan mengelola unit-unit pasar diharapkan mampu menjaga dan merawat fasilitas bangunan pasar, pedagang dan aktivitas sosial lainnya. Tak hanya itu, lebih jauh mampu berkontribusi memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli Daerah (PAD) Kota Denpasar.
"Perumda Pasar juga sudah menjalin kerja sama dengan BPD Bali dari tahun 2018 dalam mempercepat terlaksananya digitalisasi pasar, seperti pungutan online (E-Retribusi) dan dilanjutkan dengan program Pasar Siap QRIS, Sewaka Mart (Belanja Online) dan parkir digital cashless payment," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Kompyang, kerja sama juga telah terjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk pelaksanaan jaminan sosial bagi pedagang.
Baca juga: BI: Pengguna QRIS terus bertambah jadi 19 juta pedagang
Baca juga: BI : Sistem pembayaran jadi tulang punggung ekonomi digital
Baca juga: Ekonom : QRIS bisa paksa negara lain ikut sistem perbankan Indonesia
"Pasar tradisional, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam kegiatan Digitalisasi Pembayaran dan Program SIAP QRIS di Pasar Badung, Denpasar, Senin.
Kegiatan digitalisasi pembayaran dan Program SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.
Menurut Trisno, urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS yang meningkat, seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas orang.
"Meningkatnya aktivitas transaksi jual beli di pasar, tentu akan meningkatkan produktivitas sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Namun, di sisi lain, kelancaran ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga perlu dijaga agar tercipta kestabilan harga, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Pada bulan Juni 2022, pihaknya mencatat tekanan inflasi Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional. Beberapa penyumbang inflasi tertinggi adalah komoditas pokok kebutuhan sehari-hari antara lain aneka cabai, bawang merah dan tomat.
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali sekaligus untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS di masyarakat, Bank Indonesia juga telah menyiapkan 3.000 buah paket cabai dan bawang dengan harga Rp5.OOO bagi yang berbelanja menggunakan QRIS di 10 pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Sewakardarma.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada kesempatan tersebut melakukan bertransaksi langsung dengan QRIS. Apresiasi disampaikan kepada Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali serta Pasar Sewakadarma dalam penerapan digitalisasi ini.
Jaya Negara mengharapkan akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan nasional.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar IB Kompyang Wiranata mengatakan, Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar merupakan perusahaan yang mengelola 16 unit pasar, unit bina usaha, dan unit parkir.
Dengan mengelola unit-unit pasar diharapkan mampu menjaga dan merawat fasilitas bangunan pasar, pedagang dan aktivitas sosial lainnya. Tak hanya itu, lebih jauh mampu berkontribusi memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli Daerah (PAD) Kota Denpasar.
"Perumda Pasar juga sudah menjalin kerja sama dengan BPD Bali dari tahun 2018 dalam mempercepat terlaksananya digitalisasi pasar, seperti pungutan online (E-Retribusi) dan dilanjutkan dengan program Pasar Siap QRIS, Sewaka Mart (Belanja Online) dan parkir digital cashless payment," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Kompyang, kerja sama juga telah terjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk pelaksanaan jaminan sosial bagi pedagang.
Baca juga: BI: Pengguna QRIS terus bertambah jadi 19 juta pedagang
Baca juga: BI : Sistem pembayaran jadi tulang punggung ekonomi digital
Baca juga: Ekonom : QRIS bisa paksa negara lain ikut sistem perbankan Indonesia
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: