Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga Minggu malam masih membersihkan jalan dan rumah-rumah dari sisa-sisa material lumpur yang berserakan akibat banjir di kompleks hunian tetap (huntap) korban gempa Palu di Kelurahan Tondo.
"Personel kami melakukan pembersihan sejak petang hingga malam ini," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Yohan Wahyudi di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan derasnya aliran banjir membawa material lumpur hingga ke dalam rumah warga pada Minggu petang sehingga petugas melakukan pembersihan sesuai arahan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
Damkar Palu mengerahkan 19 personel dan dua sukarelawan serta dua armada membatu pembersihan sekitar 40 rumah warga terdampak banjir.
"Armada kami punya kemampuan menyemprot endapan lumpur yang tebal, ini bagian dari tanggung jawab kami," ujar Yohan.
Pihaknya telah menyelesaikan penyemprotan lumpur sehingga kondisi jalan kembali normal, sebab kalau hanya dibiarkan membahayakan pengguna jalan dan mengganggu aktivitas warga setempat.
Meski dampak banjir hanya menimbulkan kerusakan yang kecil, bencana ini tetap menjadi perhatian serius Pemkot Palu.
"Tidak ada kendala saat pembersihan, semua berlangsung sesuai rencana, ini juga berkat dukungan warga setempat sebagaimana upaya pemerintah melakukan kerja cepat," tutur Yohan.
Banjir melanda kawasan huntap dipicu hujan lebat dengan durasi cukup lama, yang membuat Sungai Vatu Tela Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore meluap karena badan sungai tidak mampu menahan debit air yang banyak.
"Selagi masih dibutuhkan, kami siap membatu," demikian Yohan.

Baca juga: BPBD Palu kerahkan personel bantu korban banjir bandang Torue

Baca juga: Sungai Matawo meluap, banjir landa Desa Tambarana Utara di Poso