Cirebon (ANTARA) - Satreskrim Polres Indramayu, Polda Jawa Barat memastikan penemuan mayat di saluran irigasi yang terlilit lakban merupakan korban pembunuhan, setelah dilakukan autopsi atas jasad tersebut.
"Hasil pemeriksaan fisik atau autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Fitran Romajimah saat dihubungi melalui pesan singkat di Indramayu, Sabtu.
Ia mengatakan ditemukannya tanda-tanda kekerasan tersebut mengarah bahwa mayat terlilit lakban yang ditemukan di irigasi Desa Pekandangan itu merupakan korban pembunuhan.
Menurutnya, selain adanya tanda kekerasan, barang berharga korban juga tidak ditemukan, sehingga kuat dugaan bahwa mayat itu merupakan korban pencurian dengan kekerasan.
"Mayat tersebut diduga merupakan korban tindak pidana pencurian kekerasan yang mengakibatkan meninggal dan atau pembunuhan," ujarnya lagi.
Dia mengakui sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penemuan mayat yang diduga merupakan korban pembunuhan tersebut, baik saksi di tempat kejadian perkara, maupun keluarga korban.
"Kami sudah memeriksa beberapa orang saksi termasuk keluarga korban," katanya pula.
Pada Senin (25/7), warga Desa Pekandangan, Kecamatan/Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat yang terlilit lakban di bagian muka, tangan, dan kaki.
Mayat tersebut kini sudah dapat diidentifikasi, yaitu korban atas nama Widodo (54), warga Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Saat ini korban sudah dimakamkan di kampung halamannya yang berada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Baca juga: Polisi berhasil mengidentifikasi mayat terlilit lakban di Indramayu
Baca juga: Polisi otopsi mayat terlilit lakban di Indramayu
Polres Indramayu memastikan mayat terlilit lakban korban pembunuhan
31 Juli 2022 06:08 WIB
Petugas dan warga saat mengevakuasi mayat terlilit lakban di Indramayu, Jawa Barat. ANTARA/HO-Warga Saropi
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: