Banda Aceh (ANTARA) - Keluarga besar pewaris Kerajaan Aceh Darussalam menggelar upacara pengibaran bendera alam pedang, bendera kerajaan dan pemersatu masyarakat Aceh.

Pengibaran bendera alam pedang berlangsung di Istana Darul Ihsan, Istana Kerajaan Aceh Darussalam, di Banda Aceh, Sabtu.

Bendera alam pedang merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bendera alam pedang dengan warna merah serta bintang dan bulan sabit putih. Di bagian bawah ada pedang, yang juga warna putih.

Upacara pengibaran dipimpin pewaris dan pengemban amanat Kerajaan Aceh Darussalam Tuangku Muhammad (I) ZN Al Haj.

Para peserta upacara mengenakan baju kebesaran seperti baju adat Aceh. Termasuk mengenakan lencana penghargaan di dada. Selain keluarga pewaris Kerajaan Aceh Darussalam, peserta upacara juga berasal dari kerajaan nusantara di antaranya Kerajaan Kampar Melayu, Riau.

Baca juga: Pewaris Kerajaan Aceh gelar upacara pengibaran Alam Pedang Baca juga: Konvoi becak motor meriahkan 1 Muharam di Aceh Barat


Upacara diawali laporan komandan upacara kepada pemimpin upacara. Kemudian, tiga lelaki membawa bendera menuju dua tiang bendera di halaman istana kerajaan.

Bendera pertama yang dikabarkan adalah merah putih yang diiringi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya pengibaran bendera alam pedang yang diiringi selawat yang diucapkan semua peserta upacara

Usai pengibaran, pemimpin upacara membacakan maklumat diraja Kerajaan Aceh Darussalam. Maklumat berisi bendera alam pedang merupakan simbol semangat perjuangan penyebaran dakwa Islamiah di Aceh.

Alam pedang sebagai bendera pembawa keislaman, keagamaan, dan adat istiadat, telah dengan nilai filosofis Pancasila sebagai falsafah kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: 1 Muharam dapat menjadi momentum kerukukan beragama di Aceh
Baca juga: Ribuan warga Palangka Raya antusias ikuti pawai sambut 1 Muharam

Datok Sri Urus Setia Kerajaan Aceh Darussalam (sekretariat kerajaan) Prof TH Muhammad Siddiq Armia mengatakan pengibaran bendera alam pedang bersamaan dengan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah.

"Alam pedang ini bendera adat istiadat, bendera pemersatu, dan bendera penyemangat masyarakat Aceh. Bendera ini warisan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam," kata Prof HT Muhammad Siddiq Armia.

Prof HT Muhammad Siddiq Armia yang juga Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh itu mengatakan tujuan pengibaran bendera alam selain menguatkan ukhuwah islamiah juga meningkatkan nasionalisme kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Upacara dan pengibaran bendera alam pedang ini dilakukan setiap 1 Muharam. Mengapa setiap 1 Muharam? Karena merupakan awal tahun hijriah dan menjadi momentum dan penyemangat menyambut tahun baru Islam," kata Prof HT Muhammad Siddiq Armia.

Baca juga: Ketua DPD: Tahun Baru Islam momentum terus berikhtiar hadapi pandemi
Baca juga: Jakarta Muharram Virtual Festival santuni anak yatim dan dhuafa