Jakarta (ANTARA) - Inggris tidak membahas rivalitas bersejarah dengan Jerman menjelang pertemuan mereka dalam final Piala Eropa Putri pada Minggu dan memilih untuk fokus pada "di sini dan sekarang", kata pelatih Sarina Wiegman.

Tim putri Inggris kalah 2-6 ketika mereka terakhir kali bertemu tim delapan kali juara, Jerman, dalam final Euro Putri pada 2009.

"Kami mendekati pertandingan ini sama persis seperti setiap pertandingan lainnya yang sudah kami mainkan," kata Wiegman kepada wartawan seperti dilansir Reuters. "Kami tidak membicarakan tentang persaingan antara Inggris dan Jerman; kami ingin menunjukkan betapa bagusnya kami dan memainkan permainan terbaik kami.

"Ada begitu banyak keinginan dalam tim ini untuk menang. Dan begitu banyak ketahanan. Kami ingin, kami sangat ingin untuk menunjukkan lagi, kami yang terbaik dan memainkan permainan terbaik kami. Itulah yang kami coba lakukan sepanjang waktu. Dan semoga, itu akan membawa kami menuju kemenangan.

Baca juga: Sepak bola Inggris dilanda euforia tiket final Euro Putri

Pada dasarnya di situlah kami berada. Dan di atas semua itu, kami berbicara tentang pemain tetapi bukan sejarah - ini adalah di sini dan sekarang."

Wiegman mengatakan bahwa timnya telah menginspirasi bangsa dengan perjalanan mereka menuju final, namun menambahkan bahwa arti sebenarnya dari memenangi turnamen besar mungkin tidak akan terasa selama bertahun-tahun.

"Saya pikir kami sudah menjadi inspirasi negara ini," kata Wiegman. "Anda tahu ketika Anda memenangi turnamen besar itu sungguh membuat perbedaan dan itu akan membuat saya sangat bangga. Tapi saya tidak berpikir lebih jauh dari itu.

"Seringnya Anda tidak menyadari dampaknya sampai mungkin 15 tahun kemudian."

Baca juga: Popp antar Jerman tantang Inggris dalam final Euro Putri 2022
Baca juga: De Gea dapat kredit atas peningkatan performa kiper putri Inggris