Perpusnas angkat program inklusi sosial dalam kongres internasional
30 Juli 2022 16:09 WIB
Pertemuan Kongres Informasi dan Perpustakaan Dunia atau World Library and Information Congress (WLIC) di Dublin, Irlandia, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Humas Perpusnas)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membawa program perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam Kongres Informasi dan Perpustakaan Dunia atau World Library and Information Congress (WLIC) di Dublin, Irlandia.
“Semua peserta diberikan kesempatan untuk menceritakan tentang apa yang dilakukan di negaranya masing-masing. Dalam pencermatan, para kepala perpustakaan mengangkat storytelling tentang pribadi masing-masing. Dapat dipastikan, bahwa hanya Indonesia yang menceritakan tentang impact stories dari program perpustakaan berbasis inklusi sosial. Negara-negara yang masuk dalam satu grup memberikan apresiasi yang luar biasa dan menginspirasi atas program-program yang telah dilakukan dan dicapai oleh Perpusnas,” ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Dalam perhelatan WLIC 2022 diadakan pertemuan antara Kepala Perpustakaan dunia dalam Conference of Director of National Libraries (CDNL). Agenda iti bertujuan untuk saling mengenalkan para pimpinan perpustakaan dan membahas isu-isu menarik dalam bidang perpustakaan, kepustakawanan, sosial, dan budaya. Sesi itu dibagi dalam beberapa grup, dan para kepala perpustakaan saling bertukar cerita mengenai perpustakaan di negara masing-masing.
Kepala Perpusnas berada satu grup dengan Kepala Library of Congres, Kepala Perpustakaan Perancis, Polandia, dan Serbia Herzegovina. Kepala Perpusnas bertukar cerita tentang keberhasilan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang merupakan upaya penguatan literasi melalui pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.
Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi Indonesia terkendala kurangnya buku
Program itu dampaknya telah dirasakan dan dibukukan dengan judul Impact Stories of Library Transformation Based on Social Inclusion. Kisah para penerima manfaat program itu yang kemudian diceritakan kepada peserta satu grup untuk kemudian para kepala perpustakaan kembali menceritakan tentang isu buku yang saat itu dijadikan bahan paparan dalam kongres itu.
Dalam WLIC 2022 ke-87 yang diselenggarakan International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) itu, Indonesia diwakili enam delegasi dari Perpusnas dan satu delegasi dari BRIN. WLIC 2022 dihadiri oleh 1.934 peserta yang berasal dari 96 negara dengan sukarelawan lebih dari 200 orang dari beberapa negara anggota IFLA.
Pada 2022, kepemimpinan Presiden IFLA, Barbara Lison yang berasal dari Jerman, berakhir. Selanjutnya, IFLA akan dipimpin oleh Vicki McDonald asal Australia untuk masa 2022–2023. IFLA WLIC 2023 akan berlangsung di Rotterdam, Belanda. *
Baca juga: Perpusnas: Rumah ibadah berperan tingkatkan kegemaran membaca
“Semua peserta diberikan kesempatan untuk menceritakan tentang apa yang dilakukan di negaranya masing-masing. Dalam pencermatan, para kepala perpustakaan mengangkat storytelling tentang pribadi masing-masing. Dapat dipastikan, bahwa hanya Indonesia yang menceritakan tentang impact stories dari program perpustakaan berbasis inklusi sosial. Negara-negara yang masuk dalam satu grup memberikan apresiasi yang luar biasa dan menginspirasi atas program-program yang telah dilakukan dan dicapai oleh Perpusnas,” ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Dalam perhelatan WLIC 2022 diadakan pertemuan antara Kepala Perpustakaan dunia dalam Conference of Director of National Libraries (CDNL). Agenda iti bertujuan untuk saling mengenalkan para pimpinan perpustakaan dan membahas isu-isu menarik dalam bidang perpustakaan, kepustakawanan, sosial, dan budaya. Sesi itu dibagi dalam beberapa grup, dan para kepala perpustakaan saling bertukar cerita mengenai perpustakaan di negara masing-masing.
Kepala Perpusnas berada satu grup dengan Kepala Library of Congres, Kepala Perpustakaan Perancis, Polandia, dan Serbia Herzegovina. Kepala Perpusnas bertukar cerita tentang keberhasilan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang merupakan upaya penguatan literasi melalui pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.
Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi Indonesia terkendala kurangnya buku
Program itu dampaknya telah dirasakan dan dibukukan dengan judul Impact Stories of Library Transformation Based on Social Inclusion. Kisah para penerima manfaat program itu yang kemudian diceritakan kepada peserta satu grup untuk kemudian para kepala perpustakaan kembali menceritakan tentang isu buku yang saat itu dijadikan bahan paparan dalam kongres itu.
Dalam WLIC 2022 ke-87 yang diselenggarakan International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) itu, Indonesia diwakili enam delegasi dari Perpusnas dan satu delegasi dari BRIN. WLIC 2022 dihadiri oleh 1.934 peserta yang berasal dari 96 negara dengan sukarelawan lebih dari 200 orang dari beberapa negara anggota IFLA.
Pada 2022, kepemimpinan Presiden IFLA, Barbara Lison yang berasal dari Jerman, berakhir. Selanjutnya, IFLA akan dipimpin oleh Vicki McDonald asal Australia untuk masa 2022–2023. IFLA WLIC 2023 akan berlangsung di Rotterdam, Belanda. *
Baca juga: Perpusnas: Rumah ibadah berperan tingkatkan kegemaran membaca
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: