Digitalisasi jadi motor penggerak bisnis dan keuangan pasca pandemi
30 Juli 2022 10:05 WIB
Para pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh SimInvest dan Universitas Mercu Buana di Jakarta, Jumat. (ANTARA/Muhammad Heriyanto)
Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Erna Sofriana Imaningsih mengatakan digitalisasi ekonomi dan kreatif ekonomi akan menjadi motor penggerak bisnis dan keuangan pada masa pasca pandemi.
"Diyakini pasca pandemi akan terjadi peningkatan dan penguasaan dari seluruh lini kehidupan dengan menggunakan digitalisasi," ujar Erna di Jakarta, Sabtu.
Erna mengatakan struktur ekonomi global dipastikan akan berubah total termasuk Indonesia karena pandemi telah mengubah semua lini kehidupan, termasuk pola perilaku masyarakat, baik dari konsumsi maupun dalam mengelola keuangan.
Selain itu, menurut dia, pandemi juga berpengaruh terhadap aktivitas pasar saham yang justru semakin diminati oleh sebagian masyarakat.
Baca juga: Wirausahawan baru di masa pandemi didominasi oleh anak muda
Dengan fenomena itu, Erna mengingatkan para pelaku ekonomi untuk menyikapi dan mengantisipasi perubahan ini dengan melakukan adaptasi maupun transformasi sehingga dapat siap menghadapi segala perubahan zaman.
"Dengan melakukan adaptasi bahkan transformasi sehingga akan terjadi sustainability atau keberlanjutan," ujar Erna.
Erna juga mengingatkan para pelaku ekonomi harus mengantisipasi dengan terus mengawal pengelolaan dan perencanaan keuangan masyarakat ke depan.
Baca juga: Sinarmas ajak milenial investasi sedini mungkin untuk masa depan
Ke depan, ia berharap antara praktisi dan akademisi dapat menyebarkan semangat literasi dan edukasi keuangan khususnya terkait dengan layanan investasi, sehingga ke depan akan tercipta investor yang cerdas dalam mengelola dan merencana keuangan.
Erna juga mengatakan kemudahan transaksi keuangan dan investasi melalui digital selama pandemi juga telah menarik perhatian generasi milenial. Menurut dia, kemudahan ini adalah fenomena yang menarik.
"Proses transaksi yang berbasis online ini menarik perhatian milenial, bisa dilakukan dimana saja, berbisnis, kemudian berinvestasi dengan menggunakan gadget dan teknologi digital," ujar Erna.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir semester I 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 4.002.289 yang didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yakni gen Z dan milenial sebesar 81,64 persen dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun.
Baca juga: Milenial apresiasi komitmen Erick Thohir memberantas korupsi di BUMN
Baca juga: Peran pelaku saham sangat berpengaruh dalam peningkatan investor muda
"Diyakini pasca pandemi akan terjadi peningkatan dan penguasaan dari seluruh lini kehidupan dengan menggunakan digitalisasi," ujar Erna di Jakarta, Sabtu.
Erna mengatakan struktur ekonomi global dipastikan akan berubah total termasuk Indonesia karena pandemi telah mengubah semua lini kehidupan, termasuk pola perilaku masyarakat, baik dari konsumsi maupun dalam mengelola keuangan.
Selain itu, menurut dia, pandemi juga berpengaruh terhadap aktivitas pasar saham yang justru semakin diminati oleh sebagian masyarakat.
Baca juga: Wirausahawan baru di masa pandemi didominasi oleh anak muda
Dengan fenomena itu, Erna mengingatkan para pelaku ekonomi untuk menyikapi dan mengantisipasi perubahan ini dengan melakukan adaptasi maupun transformasi sehingga dapat siap menghadapi segala perubahan zaman.
"Dengan melakukan adaptasi bahkan transformasi sehingga akan terjadi sustainability atau keberlanjutan," ujar Erna.
Erna juga mengingatkan para pelaku ekonomi harus mengantisipasi dengan terus mengawal pengelolaan dan perencanaan keuangan masyarakat ke depan.
Baca juga: Sinarmas ajak milenial investasi sedini mungkin untuk masa depan
Ke depan, ia berharap antara praktisi dan akademisi dapat menyebarkan semangat literasi dan edukasi keuangan khususnya terkait dengan layanan investasi, sehingga ke depan akan tercipta investor yang cerdas dalam mengelola dan merencana keuangan.
Erna juga mengatakan kemudahan transaksi keuangan dan investasi melalui digital selama pandemi juga telah menarik perhatian generasi milenial. Menurut dia, kemudahan ini adalah fenomena yang menarik.
"Proses transaksi yang berbasis online ini menarik perhatian milenial, bisa dilakukan dimana saja, berbisnis, kemudian berinvestasi dengan menggunakan gadget dan teknologi digital," ujar Erna.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir semester I 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai 4.002.289 yang didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yakni gen Z dan milenial sebesar 81,64 persen dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun.
Baca juga: Milenial apresiasi komitmen Erick Thohir memberantas korupsi di BUMN
Baca juga: Peran pelaku saham sangat berpengaruh dalam peningkatan investor muda
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: