"Pada tahap awal vaksin yang telah didistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 121.200 dosis, dan hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk telah divaksinasi sebanyak 97.542 ekor atau sebanyak 80,48 persen," kata Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Jumat.
Selain vaksinasi, Wagub Jabar Uu juga mengungkapkan bahwa upaya menekan penyebaran PMK dilakukan dengan skrining hewan ternak yang didatangkan dari luar Jabar.
Baca juga: Dinas Peternakan Kuningan sasar 20.000 ekor sapi divaksinasi PMK
Baca juga: Jangkiti 899 ternak, wabah kuku mulut di Cirebon semakin meluas
Akan tetapi, data menunjukkan bahwa kondisi PMK pada hewan sapi cukup mempengaruhi pelaksanaan ibadah kurban pada tahun ini.
Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah total hewan kurban (sapi, kerbau, domba, dan kambing) tahun 2022 sebanyak 167.145 ekor.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebanyak 219.536, terjadi penurunan penyembelihan hewan kurban sebanyak 24 persen.
Dari jumlah tersebut, hewan sapi yang disembelih sebanyak 46.800 ekor, atau menurun 31 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.167 ekor.
Namun hewan kurban domba, kambing, dan kerbau mengalami peningkatan meski dengan jumlah yang tidak cukup besar.
Pemotongan kurban untuk ternak Domba sebanyak 118.248 ekor (naik 2 persen), kambing sebanyak 40.718 ekor (naik 18 persen), dan kerbau sebanyak 631 ekor (naik 15 persen).
"Saya ucapkan syukur alhamdulillah, bahwa di saat hari raya Idul Adha tidak ada hal-hal yang mengecewakan. Semuanya berjalan dengan lancar, sekalipun ada PMK tapi tetap lancar. Masyarakat tidak kekurangan daging dan hewan ternak untuk berkurban," ungkap Pak Uu.
Tercatat per tanggal 28 Juli 2022, PMK telah menyebar di 27 kabupaten/kota, 347 kecamatan dan 808 desa/kelurahan di Jabar. Jumlah ternak tertular 50.836 ekor, dengan perincian 34.086 ekor sapi perah, 14.962 ekor sapi potong, 422 ekor domba/kambing, dan1.366 ekor kerbau.
Wagub Jabar Uu juga melaporkan bahwa penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan.
Setelah penanganan yang dilakukan hingga 28 Juli 2022, tersisa185 kecamatan yang masih ada kasus PMK (53,3 persen), 331 desa (40,9 persen), serta kasus aktif pada ternak sebanyak 15.156 kasus (50 persen).*
Baca juga: Lebih 600 sapi di Kabupaten Cirebon terjangkit penyakit kuku-mulut
Baca juga: 2.816 hewan ternak berkuku belah di Jabar tertular PMK