Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) DIY menambah waktu pelayanan vaksinasi COVID-19 booster guna memenuhi permintaan masyarakat terhadap vaksinasi dosis penguat itu.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK) Dinkes Bantul, Sapta Adisuka Mulyatno di Bantul, Jumat, mengatakan, pelayanan vaksinasi booster di Sentra Vaksinasi Dinkes Bantul sebelumnya hanya dibuka seminggu sekali tiap hari Jumat karena animo masyarakat untuk booster sedikit.

"Kemudian setelah ada kebijakan dari pemerintah bahwa booster sebagai syarat perjalanan dan lain sebagainya animo meningkat lagi, makanya sekarang kita buka dua hari dalam seminggu hari Rabu dan Jumat," katanya.

Dia mengatakan penambahan hari pelayanan vaksinasi booster bagi masyarakat dimulai pada minggu ini, sehingga sudah berjalan dari Rabu (27/7) dan Jumat (29/7) ini. Dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat tidak ada batasan jumlah.

Baca juga: Pemkab Bantul tetap vaksinasi COVID-19 saat Ramadhan

"Untuk batasan kita tidak membatasi jumlah pendaftar, yang penting kita membuka pendaftaran dari jam 08.00 sampai 11.00 WIB, itu nanti biasanya kurang lebih sekitar 400 sampai 500 orang per hari," katanya.

Dia mengatakan sebelumnya ketika belum ada kebijakan pemerintah yang mensyaratkan vaksin booster untuk pelaku perjalanan jarak jauh, pendaftar booster rata-rata hanya sekitar 100 sampai 150 orang per hari yang dibuka seminggu sekali.

"Sebelumnya yang satu kali Jumat saja rata rata 100 sampai 150 orang, karena memang untuk booster itu dari trennya kan mereka masih banyak yang tidak mau. Tetapi hari ini ada peningkatan bisa 500-an, hari Rabu kemarin sampai segitu juga," katanya.

Baca juga: BIN DIY konsisten lakukan vaksinasi di saat lonjakan kasus COVID-19

Sementara itu, Koordinator Vaksinasi BIN DIY wilayah Bantul, Nugroho mengatakan kegiatan vaksinasi booster terus dikebut, apalagi saat ini untuk capaian vaksin penguat di Bantul berdasarkan data Dinkes baru sebanyak 24,27 persen atau 182.544 dosis.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan sinergi dan koordinasi yang lebih intensif, agar capaian vaksinasi booster baik di Bantul, Sleman dan Gunung Kidul bisa maksimal.

"Karena tidak mungkin kami hanya berjalan sendiri. Peran serta banyak pihak tentu sangat diharapkan, termasuk juga dengan pemerintah daerah Bantul," katanya.

Baca juga: Disdikpora Bantul gabungkan SD yang siswa barunya kurang dari 10 orang

Baca juga: Bupati Bantul positif COVID-19 jalankan pekerjaan dari Rumah Dinas