Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 14.504 mahasiswa dari 559 perguruan tinggi yang menjadi peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan disebar ke 2.876 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di 35 provinsi untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Menurut siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 4 pada 1 Agustus 2022 akan mulai bertugas di sekolah penempatan mereka bersama 2.876 dosen pembimbing lapangan.

Setelah bertugas selama satu semester, mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar akan mendapatkan pengakuan hasil belajar yang dikonversi ke dalam satuan kredit semester (SKS).

"Kami dorong mahasiswa untuk keluar dari pembelajaran di kelas yang nyaman menuju sekolah-sekolah yang memang sangat membutuhkan intervensi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam.

"Kami berharap mahasiswa dapat bertugas secara riil di lingkungan sekolah, bisa menumbuhkan dan melatih kompetensi mahasiswa yang nantinya akan menjadi kunci penting dalam memasuki karier masing-masing setelah lulus dari perguruan tinggi," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa dukungan mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar sangat dibutuhkan oleh sekolah-sekolah yang berada di daerah terdepan, terpencil, tertinggal (3T).

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Anindito Aditomo menyampaikan bahwa penugasan mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar tidak terbatas pada mengajar, tetapi juga mengenalkan serta membantu proses adaptasi terhadap teknologi dan produk-produk pembelajaran dari kementerian.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kiki Yuliati mengemukakan bahwa Program Kampus Mengajar dihadirkan untuk mencapai visi global pemerintah dalam membentuk mahasiswa yang mampu menghadapi persaingan pada masa revolusi industri 4.0.

"Mahasiswa diharapkan mendapatkan peningkatan soft skills dan bisa menciptakan solusi dari hasil pembelajaran yang didapatkan selama mengikuti Kampus Mengajar," katanya.

​​​​​​​Sejak diluncurkan tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Program Kampus Mengajar telah mengajak lebih dari 70.000 mahasiswa untuk membantu 15.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Baca juga:
Pemerintah buka peluang bagi 15.000 mahasiswa ikut Program Kampus Mengajar
Nadiem lepas 16.757 peserta Program Kampus Mengajar angkatan ketiga