Beijing (ANTARA) - Wabah cacar monyet (monkeypox) dapat dihentikan jika setiap negara, komunitas, dan individu merespons secara serius serta mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penularannya dan melindungi kelompok rentan, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (27/7).

Pada saat menyampaikan sambutan pembukaan di sebuah media briefing, Tedros mengatakan bahwa lebih dari 18.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 70 persen berasal dari kawasan Eropa, dan 25 persen dari Amerika.

Sejauh ini, dilaporkan lima kematian, dan sekitar 10 persen kasus dirawat di rumah sakit untuk penanganan nyeri yang diakibatkan oleh penyakit itu.

WHO menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern/PHEIC) pada Sabtu lalu. PHEIC merupakan level peringatan tertinggi yang dapat dikeluarkan oleh badan kesehatan PBB tersebut.

Saat ini, wabah tersebut sebagian besar masih terkonsentrasi pada kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi itu tidak terjadi di semua tempat, kata Kepala Teknis Urusan Cacar Monyet WHO Rosamund Lewis.

Menurut WHO, cacar monyet dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, termasuk nyeri yang menyakitkan. Beberapa orang mengalami gejala serius yang memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.

Mereka yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi termasuk wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan. Cara terbaik untuk menghindari terinfeksi adalah dengan mengurangi risiko paparan.

WHO sedang bekerja sama dengan negara-negara anggota dan UE dalam merilis vaksin dan dengan sejumlah mitra untuk menentukan mekanisme koordinasi global. WHO juga merekomendasikan vaksinasi tertarget bagi mereka yang terpapar cacar monyet dari seseorang, dan bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar.

Lewis mengatakan bahwa saat ini sekitar 16,4 juta vaksin tersedia dalam bentuk bulk atau bahan baku, tetapi perlu diselesaikan menjadi siap pakai.

Sejumlah negara yang saat ini memproduksi vaksin adalah Denmark, Jepang, dan Amerika Serikat. WHO saat ini belum merekomendasikan vaksinasi massal cacar monyet.