Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) menempatkan Pasar Minggu sebagai kecamatan dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Jakarta Selatan.

"Dari data Januari hingga Juli 2022, Kecamatan Pasar Minggu dengan kasus DBD tertinggi di Jakarta Selatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Jakarta Selatan, Fitria Ramdhita saat dihubungi, Jakarta, Kamis.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyebut penderita DBD di Kecamatan Pasar Minggu berjumlah 167 kasus yang merupakan rekap dari Januari hingga Juli 2022, sedangkan untuk total keseluruhan Jakarta Selatan tercatat 1.082 kasus.

Sedangkan untuk urutan kedua yakni Kecamatan Pesanggrahan 156 orang. Urutan ketiga ditempati Kecamatan Jagakarsa sebanyak 137 orang.

Jika Kecamatan Pasar Minggu tercatat sebagai kasus DBD tertinggi, maka Pancoran merupakan kecamatan di Jakarta Selatan dengan kasus DBD terendah dengan jumlah 69 orang.

Sementara itu, Camat Pasar Minggu Arief Wibowo membenarkan kalau wilayahnya merupakan kecamatan tertinggi kasus DBD di antara sembilan kecamatan lainnya di Jakarta Selatan.

Dikatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi kasus DBD yang tengah melanda di wilayahnya.

Ia sudah melakukan beberapa langkah yang salah satunya mengadakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada tiap kelurahan.

Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini dilakukan dengan berkomunikasi kepada para lurah agar Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), juru pemantau jentik (jumantik), dan dasawisma turut berpartisipasi.

Disebutkan pula bahwa kegiatan ini rutin dan terus dilakukan dalam dua hingga tiga hari setiap minggu untuk mencegah adanya sarang nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD.

"PSN tidak hanya dilakukan setiap Jumat tapi juga dilakukan seminggu dua atau tiga kali," tuturnya.
Baca juga: Wali Kota serahkan santunan ke ahli waris Ketua RT Tanjung Priok
Baca juga: Pasien DBD di Kelurahan Pondok Labu bertambah enam orang
Baca juga: Lahan kosong jadi penyebab tingginya kasus DBD di Jakarta Selatan