"Alasan dukungan dan deklarasi ini adalah rekam jejak dan kesuksesan Pak Erick Thohir," kata perwakilan Koordinator Pusat Balad Erick Thohir Ma’ruf Mutaqin dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Erick Thohir siap mewujudkan ekosistem perikanan terintegrasi
Terakhir, kata Ma’ruf kesuksesan Erick Thohir berlanjut dengan menjadi pemimpin Kementerian BUMN. Di era Erick, perusahaan-perusahaan pelat merah yang dahulu kerap sakit-sakitan diobati hingga kembali tegak berdiri.
“Tiga tahun terakhir, kontribusinya mencapai 1.200 triliun,” kata Ma’ruf.
Hal lain yang menurutnya menjadi alasan kenapa deklarasi ini dilakukan, adalah karena baik secara pribadi maupun sebagai Menteri BUMN Erick Thohir selalu mendorong bukan saja pelestarian namun juga pengembangan seni dan budaya tradisional.
Terbaru, kata Ma’ruf Erick Thohir sukses melakukan transformasi Gedung Sarinah yang dulu lusuh dan identik dengan restoran cepat saji asing, menjadi Sarinah baru yang dari sisi desain, tampilan jadi lebih menarik. Sarinah saat ini juga lebih menampilkan produk-produk UMKM.
Sementara itu, menurut Ma’ruf Mutaqin ada beberapa alasan Erick Thohir dideklarasikan dengan balutan Seni Budaya Sisingaan, Subang.
Pertama menurut Ma’ruf, sejarah, darah dan budaya Sunda melekat pada diri Erick. Menurut dia, masa kecil Erick Thohir sama seperti masyarakat Sunda kebanyakan, seperti pernah makan ampas kecap atau daun katel.
Erick Thohir menurut Ma’ruf juga biasa main biji karet, untuk diadu atau sekadar koleksi. Erick juga terbiasa duduk bersila di mushola, menunggu waktu salat atau ngaji bareng.
Ketua Paguyuban Seni Budaya Sisingaan Kang Asep Suryadi mengatakan dukungan untuk Erick Thohir yang dibalut dengan Pagelaran Seni Budaya Sisingaan bukan tanpa alasan.
Hal itu dilakukan karena sosok Erick Thohir dianggap memiliki kapasitas dan komitmen dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya di tradisional di Indonesia.
“Seni Pertunjukan Sisingaan menjadi lambang dan sejarah perlawanan masyarakat Subang terhadap penjajah Inggris dan Belanda. Meski sekarang jadi identik dengan acara khitanan namun sesungguhnya bermakna di atas penderitaan yang dialami selalu ada generasi baru yang diharapkan jadi pemimpin masa depan,” katanya.
Harapan itu, menurut Kang Asep, ada pada sosok Menteri BUMN Erick Thohir. Karena, menurutnya selain punya kedekatan dengan masyarakat Sunda Erick Thohir juga memiliki prasyarat yang cukup lengkap untuk melanjutkan kepemimpinan bangsa.
“Erick Thohir adalah balad urang, ibunya Edna Thohir merupakan seorang perawat asal Kadipaten, Majalengka. Seperti makna di balik Budaya Sisingaan, Erick Thohir selalu punya cara untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.