Securities Times: China akan terbitkan prinsip untuk obligasi hijau
28 Juli 2022 15:04 WIB
Foto Dokumen: Kompleks pemanas berbahan bakar batu bara terlihat di balik tanah yang tertutup salju di Harbin, provinsi Heilongjiang, China, 15 November 2019. ANTARA/REUTERS/Muyu Xu
Shanghai (ANTARA) - China akan menerbitkan prinsip-prinsip obligasi hijau untuk membangun kriteria terpadu bagi emiten domestik, bergegas untuk menetapkan standar di pasar yang berkembang sejalan dengan norma-norma internasional, surat kabar resmi Securities Times melaporkan pada Kamis.
Negara ini bertujuan untuk membawa emisinya ke puncak sebelum 2030 dan menjadi netral karbon pada 2060, mendorong pasar obligasi hijau untuk tumbuh menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Obligasi keuangan hijau, instrumen pembiayaan utang hijau, dan obligasi korporasi hijau akan menerapkan prinsip-prinsip baru, sementara obligasi perusahaan "terutama yang diterbitkan oleh badan usaha milik negara (BUMN)” akan dikecualikan, menurut laporan itu.
Baca juga: Jepang, China pangkas kepemilikan obligasi AS ke terendah multi-tahun
Saat ini, regulator China memiliki definisi obligasi hijau yang berbeda, dan standar untuk berbagai produk berbeda, seperti penggunaan hasil dan persyaratan pengungkapan, menurut China International Capital Corporation (CICC).
Selain itu, beberapa obligasi hijau domestik tidak sesuai dengan standar internasional, sehingga tidak diakui oleh investor internasional.
China menerbitkan 400,6 miliar yuan (59,4 miliar dolar AS) obligasi hijau dan sekuritas beragun aset pada paruh pertama 2022, melonjak 64 persen dari tahun sebelumnya, mendorong total saldo menjadi 1,42 triliun yuan (210,6 miliar dolar AS), surat kabar itu melaporkan.
Baca juga: Menkeu terbitkan obligasi hijau senilai 4,8 miliar dolar AS sejak 2018
Prinsip-prinsip tersebut akan sepenuhnya menghormati standar internasional yang berlaku dan akan menetapkan aturan dasar untuk penerbit obligasi hijau dan lembaga terkait berdasarkan kondisi domestik, kata surat kabar itu, mengutip orang-orang yang mengetahui kasus tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut akan terus meningkatkan konvergensi antara standar pasar obligasi hijau domestik dan internasional, tambahnya.
Negara ini bertujuan untuk membawa emisinya ke puncak sebelum 2030 dan menjadi netral karbon pada 2060, mendorong pasar obligasi hijau untuk tumbuh menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Obligasi keuangan hijau, instrumen pembiayaan utang hijau, dan obligasi korporasi hijau akan menerapkan prinsip-prinsip baru, sementara obligasi perusahaan "terutama yang diterbitkan oleh badan usaha milik negara (BUMN)” akan dikecualikan, menurut laporan itu.
Baca juga: Jepang, China pangkas kepemilikan obligasi AS ke terendah multi-tahun
Saat ini, regulator China memiliki definisi obligasi hijau yang berbeda, dan standar untuk berbagai produk berbeda, seperti penggunaan hasil dan persyaratan pengungkapan, menurut China International Capital Corporation (CICC).
Selain itu, beberapa obligasi hijau domestik tidak sesuai dengan standar internasional, sehingga tidak diakui oleh investor internasional.
China menerbitkan 400,6 miliar yuan (59,4 miliar dolar AS) obligasi hijau dan sekuritas beragun aset pada paruh pertama 2022, melonjak 64 persen dari tahun sebelumnya, mendorong total saldo menjadi 1,42 triliun yuan (210,6 miliar dolar AS), surat kabar itu melaporkan.
Baca juga: Menkeu terbitkan obligasi hijau senilai 4,8 miliar dolar AS sejak 2018
Prinsip-prinsip tersebut akan sepenuhnya menghormati standar internasional yang berlaku dan akan menetapkan aturan dasar untuk penerbit obligasi hijau dan lembaga terkait berdasarkan kondisi domestik, kata surat kabar itu, mengutip orang-orang yang mengetahui kasus tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut akan terus meningkatkan konvergensi antara standar pasar obligasi hijau domestik dan internasional, tambahnya.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: