Beijing (ANTARA) - China mampu mencapai target puncak emisi karbon sebelum 2030, dan optimistis dengan kemajuannya, kata Badan Regulator Energi China pada Rabu (27/7).
Terlepas dari tekanan energi global dan pembukaan kembali sejumlah pembangkit listrik tenaga batu bara di beberapa negara Eropa, pengembangan energi nonfosil China masih tetap berlanjut, kata Zhang Jianhua, Kepala Administrasi Energi Nasional China.
Tahun lalu, pangsa energi nonfosil dalam total konsumsi energi China meningkat dari semula 15,9 persen menjadi 16,6 persen, kata Zhang. Dan angka tersebut diperkirakan akan tumbuh pada tingkat rata-rata 1 poin persentase per tahun dari sekarang hingga 2030.
Data resmi menunjukkan bahwa kapasitas terpasang energi terbarukan di negara itu meningkat hingga sekitar 130 juta kilowatt tahun lalu.
Sebagai bagian dari upaya percepatan transisi rendah karbon di sektor energi, China terus meningkatkan upayanya untuk mendorong penggunaan batu bara yang bersih dan efisien, serta meningkatkan pemanasan dengan energi bersih, tutur Zhang.
Pejabat itu juga menyoroti kemajuan yang telah dicapai China dalam membangun fasilitas pengisian daya untuk kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), dengan menyebut bahwa China menempatkan jaringan fasilitas pengisian daya terbesar di dunia, dengan total 3,92 juta tiang pengisian daya dibangun hingga Juni tahun ini.
Per 2025, China akan mampu memenuhi permintaan pengisian daya lebih dari 20 juta kendaraan listrik, imbuh Zhang.
Regulator : China mampu capai puncak emisi karbon meski ada tantangan
28 Juli 2022 11:18 WIB
China mampu mencapai target puncak emisi karbon sebelum 2030, dan yakin dengan kemajuannya, kata badan regulator energi negara itu pada Rabu (27/7).
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: