G20 Indonesia
Indonesia ajak anggota G20 cari solusi tantangan pangan global
27 Juli 2022 15:31 WIB
Sekretais Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono memberikan keterangan kepada awak media mengenai Second Agriculture Deputies Meeting (ADM), di Yogyakarta, Rabu. (ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan Pertemuan Kedua Kelompok Kerja Pertanian Tingkat Deputi/Eselon I ("Second Agriculture Deputies Meeting"/ADM) Indonesia mengajak anggota berkomitmen dan bekerja sama mencari solusi efektif dan konkret menghadapi tantangan pangan global.
"Saya sangat berharap bahwa kita dapat menunjukkan pencapaian bersama sebagai G20 dalam menangani masalah pangan global yang mendesak ini," kata Kasdi selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG) saat membuka Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) pada 28-29 Juli 2022, di Yogyakarta, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut Kasdi mendorong untuk menyepakati draf komunike Menteri Pertanian G20 terkait tiga isu prioritas utama bidang pertanian yang telah disusun berdasarkan masukan dari semua pihak yang nantinya akan disampaikan Menteri Pertanian dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian G20 pada akhir bulan September 2022 di Bali.
Baca juga: AWG gelar aksi "gowes" bentuk dukungan untuk Al Aqsa dan Palestina
"Hari ini dan besok, kami akan fokus menyelesaikan draft komunike Menteri Pertanian secara lebih rinci. Draf komunike tersebut akan menjadi bahan penting untuk disampaikan Menteri Pertanian sebagai Presidensi G20," ujar dia.
Kasdi menyebutkan Pokja Pertanian G20 Indonesia 2022 mengusung tema "Balancing Food Production and Trade to Fulfil Food for All" yang bertujuan untuk mencerminkan komitmen G20 dalam memastikan pasokan pangan yang cukup untuk semua.
Hal itu, kata dia, bakal ditempuh dengan memastikan keseimbangan antara jaminan pasokan yang bersumber dari sistem pertanian pangan yang tangguh, berkelanjutan, bersumber dari perdagangan komoditas pangan, dan pertanian lintas batas negara yang lancar.
Baca juga: AWG mengimbau khatib Idul Fitri sampaikan keutamaan Al Aqsa
"Dalam pertemuan ini kita memberikan satu pandangan bahwa terkait dengan pangan tidak boleh ada batasan antarnegara dan bangsa, harus 'open' (terbuka), transparan, dan dapat diakses semua pihak, terutama anggota G20," kata dia.
Kasdi mengapresiasi atas kontribusi aktif negara anggota G20, negara undangan, organisasi regional, dan internasional pada berbagai inisiatif dalam kerangka AWG 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Baca juga: AWG galang dukungan untuk pembebasan tahanan perempuan Palestina
Berbagai inisiatif itu, di antaranya pertemuan Meeting of Agricultural Chief Scientists (MACS) pada 5 sampai 7 Juli 2022 di Bali yang membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan Indonesia, yaitu kebijakan ketahanan pangan pascapandemi COVID-19, pertanian tangguh iklim, "food loss and waste", pertanian, dan penelusuran digital.
Berikutnya, "webinar sharing knowledge" terkait penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pembiayaan di perdesaan pada 28-29 Juni 2022 yang merupakan kerja sama antara Pokja Pertanian dan Pokja Pembangunan (Development Working Group).
"Dalam keadaan yang luar biasa ini, kita perlu mendorong kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal," kata dia.
"Saya sangat berharap bahwa kita dapat menunjukkan pencapaian bersama sebagai G20 dalam menangani masalah pangan global yang mendesak ini," kata Kasdi selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG) saat membuka Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) pada 28-29 Juli 2022, di Yogyakarta, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut Kasdi mendorong untuk menyepakati draf komunike Menteri Pertanian G20 terkait tiga isu prioritas utama bidang pertanian yang telah disusun berdasarkan masukan dari semua pihak yang nantinya akan disampaikan Menteri Pertanian dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian G20 pada akhir bulan September 2022 di Bali.
Baca juga: AWG gelar aksi "gowes" bentuk dukungan untuk Al Aqsa dan Palestina
"Hari ini dan besok, kami akan fokus menyelesaikan draft komunike Menteri Pertanian secara lebih rinci. Draf komunike tersebut akan menjadi bahan penting untuk disampaikan Menteri Pertanian sebagai Presidensi G20," ujar dia.
Kasdi menyebutkan Pokja Pertanian G20 Indonesia 2022 mengusung tema "Balancing Food Production and Trade to Fulfil Food for All" yang bertujuan untuk mencerminkan komitmen G20 dalam memastikan pasokan pangan yang cukup untuk semua.
Hal itu, kata dia, bakal ditempuh dengan memastikan keseimbangan antara jaminan pasokan yang bersumber dari sistem pertanian pangan yang tangguh, berkelanjutan, bersumber dari perdagangan komoditas pangan, dan pertanian lintas batas negara yang lancar.
Baca juga: AWG mengimbau khatib Idul Fitri sampaikan keutamaan Al Aqsa
"Dalam pertemuan ini kita memberikan satu pandangan bahwa terkait dengan pangan tidak boleh ada batasan antarnegara dan bangsa, harus 'open' (terbuka), transparan, dan dapat diakses semua pihak, terutama anggota G20," kata dia.
Kasdi mengapresiasi atas kontribusi aktif negara anggota G20, negara undangan, organisasi regional, dan internasional pada berbagai inisiatif dalam kerangka AWG 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Baca juga: AWG galang dukungan untuk pembebasan tahanan perempuan Palestina
Berbagai inisiatif itu, di antaranya pertemuan Meeting of Agricultural Chief Scientists (MACS) pada 5 sampai 7 Juli 2022 di Bali yang membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan Indonesia, yaitu kebijakan ketahanan pangan pascapandemi COVID-19, pertanian tangguh iklim, "food loss and waste", pertanian, dan penelusuran digital.
Berikutnya, "webinar sharing knowledge" terkait penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pembiayaan di perdesaan pada 28-29 Juni 2022 yang merupakan kerja sama antara Pokja Pertanian dan Pokja Pembangunan (Development Working Group).
"Dalam keadaan yang luar biasa ini, kita perlu mendorong kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: