Platform digital Greatedu dukung pengembangan SDM ramah teknologi
27 Juli 2022 13:05 WIB
Platform pendidikan digital PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (ANTARA/HO-Greatedu)
Jakarta (ANTARA) - Platform pendidikan digital PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Greatedu berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk menyelenggarakan Kampus Merdeka. Kerja sama ini juga merupakan salah satu target perusahaan pada 2022,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Greatedu Ade Irma Setya Negara dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Menurut Irma, dalam kolaborasi tersebut Greatedu sudah men-submit dua aktivitas, yaitu data analyst dan UI/UX.
Dia mengatakan, dalam Kampus Merdeka ada program Studi Independen Bersertifikat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.
Program tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin membekali diri dalam dunia industri dengan menguasai kompetensi yang sesuai.
Dalam hal itu yang dipelajari mencakup, pertama, mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan pada masa mendatang. Kedua, berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Ketiga, mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek riil.
"Para mahasiswa yang mengikuti juga akan mendapatkan pembelajaran yang relevan yakni ilmu praktis dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri. Mengubah aspirasi jadi aksi yakni kesempatan untuk masuk ke jalur karir yang diinginkan," ujar Irma.
Selain itu, lanjut Irma, mahasiswa juga bisa berkreativitas tanpa batas dengan adanya pengalaman mengimplementasikan ilmu yang sesuai standar industri.
Irma menilai, mahasiswa perlu membangun dan memperluas koneksi yakni berjejaring dengan pihak-pihak yang relevan dengan karir pilihan. Harapannya, peserta Studi Independen Bersertifikat dapat mengikuti dengan maksimal, karena aktivitas tersebut akan dikonversi dengan 20 SKS di bangku kuliah.
"Apalagi saat ini link and match antara dunia pendidikan dan industri masih jadi tantangan besar bagi para penggerak pendidikan. Mahasiswa yang sudah terbiasa dengan dunia industri tentunya akan lebih berpeluang dalam dunia kerja," pungkas Irma.
Irma menambahkan, pelaksanaan kolaborasi dengan Kemendikbud akan berlangsung selama lima bulan.
Sebagai platform pendidikan berbasis digital, Great Edu memang menjadi platform yang fokus sebagai tempat bertumbuh dalam dunia kerja, bisnis, maupun pendidikan.
Baca juga: Menkominfo dukung pembelajaran berbasis digital diterapkan di madrasah
Baca juga: Kemenag dukung digitalisasi pendidikan di madrasah
Baca juga: Kemendikbud anggarkan Rp109,85 miliar untuk penguatan platform
"Greatedu berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk menyelenggarakan Kampus Merdeka. Kerja sama ini juga merupakan salah satu target perusahaan pada 2022,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Greatedu Ade Irma Setya Negara dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Menurut Irma, dalam kolaborasi tersebut Greatedu sudah men-submit dua aktivitas, yaitu data analyst dan UI/UX.
Dia mengatakan, dalam Kampus Merdeka ada program Studi Independen Bersertifikat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.
Program tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin membekali diri dalam dunia industri dengan menguasai kompetensi yang sesuai.
Dalam hal itu yang dipelajari mencakup, pertama, mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan pada masa mendatang. Kedua, berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Ketiga, mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek riil.
"Para mahasiswa yang mengikuti juga akan mendapatkan pembelajaran yang relevan yakni ilmu praktis dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri. Mengubah aspirasi jadi aksi yakni kesempatan untuk masuk ke jalur karir yang diinginkan," ujar Irma.
Selain itu, lanjut Irma, mahasiswa juga bisa berkreativitas tanpa batas dengan adanya pengalaman mengimplementasikan ilmu yang sesuai standar industri.
Irma menilai, mahasiswa perlu membangun dan memperluas koneksi yakni berjejaring dengan pihak-pihak yang relevan dengan karir pilihan. Harapannya, peserta Studi Independen Bersertifikat dapat mengikuti dengan maksimal, karena aktivitas tersebut akan dikonversi dengan 20 SKS di bangku kuliah.
"Apalagi saat ini link and match antara dunia pendidikan dan industri masih jadi tantangan besar bagi para penggerak pendidikan. Mahasiswa yang sudah terbiasa dengan dunia industri tentunya akan lebih berpeluang dalam dunia kerja," pungkas Irma.
Irma menambahkan, pelaksanaan kolaborasi dengan Kemendikbud akan berlangsung selama lima bulan.
Sebagai platform pendidikan berbasis digital, Great Edu memang menjadi platform yang fokus sebagai tempat bertumbuh dalam dunia kerja, bisnis, maupun pendidikan.
Baca juga: Menkominfo dukung pembelajaran berbasis digital diterapkan di madrasah
Baca juga: Kemenag dukung digitalisasi pendidikan di madrasah
Baca juga: Kemendikbud anggarkan Rp109,85 miliar untuk penguatan platform
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: