Jakarta (ANTARA) - PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatat laba sebesar Rp3,3 miliar pada triwulan II-2022 karena adanya kebijakan pelonggaran kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang diberlakukan oleh pemerintah.

Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk AB Sadewa di Jakarta, Rabu, mengatakan perseroan merasakan dampak positif dari kebijakan penghapusan karantina, pengurusan visa saat kedatangan atau Visa-On-Arrival (VOA) untuk 72 negara, penghapusan test PCR saat tiba di Indonesia dan peniadaan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.

Dengan kebijakan tersebut, Sadewa mengatakan, sepanjang triwulan II perseroan telah menangani lebih dari 9.000 wisman yang didominasi oleh wisman Eropa dengan destinasi Indonesia, disusul Thailand dan Malaysia.

"Untuk destinasi Indonesia sendiri, selain Bali yang menjadi destinasi popular, juga paket overland Jawa-Bali yang banyak diminati wisman asal Eropa Barat khususnya Belanda, Jerman, Polandia, serta negara Skandinavia seperti Denmark, dan juga dari Afrika Selatan," ujar Sadewa.

Sadewa mengatakan momen libur lebaran dan liburan sekolah yang diikuti dengan antusiasme masyarakat dalam melakukan perjalanan juga berperan penting terhadap meningkatnya kinerja perseroan pada kuartal II-2022.

Kemudian, menurut dia, pelonggaran perjalanan domestik dan internasional, serta bertambahnya negara yang kembali membuka border untuk kunjungan turis juga berperan penting dalam pemulihan pariwisata.

Ia mengatakan kondisi tersebut berakibat pada naiknya pendapatan perseroan sebesar 231,4 persen, dari Rp128,6 miliar pada semester I-2021 menjadi Rp426 miliar pada semester I-2022.

Ditambah, pada Juni ini, Jepang dan Korea Selatan yang merupakan negara favorit wisatawan Indonesia telah membuka untuk kunjungan wisatawan. Namun, lanjut Sadewa, saat ini Turki menjadi negara yang paling banyak dikunjungi disusul oleh Eropa Barat.

"Pada periode libur lebaran dan libur sekolah yang lalu kami telah memberangkatkan puluhan group tour ke luar negeri dengan destinasi-destinasi yang popular saat ini, salah satunya Turki dan Eropa Barat," ujar Sadewa.

Sadewa mengatakan kinerja ini sebagian besar berasal dari kontribusi pilar Travel & Leisure yang berhasil menangani lebih dari 53.000 wisatawan melalui group tour baik perjalanan domestik dan internasional, perjalanan bisnis maupun pembelian tiket, voucher hotel, dan produk perjalanan lainnya.

Kontribusi besar dari pilar Travel & Leisure itu yang membuat pendapatan usaha kembali menjadi positif sehingga kerugian perusahaan yang sebelumnya pada kuartal I mencapai Rp24 miliar, sepanjang semester I ini turun menjadi Rp20,6 miliar.

Melihat situasi ini, perseroan optimistis tahun 2022 ini akan lebih baik dibandingkan tahun 2021, mengingat perusahaan melalui strategi smart-operation akan memperbaiki produktifitas sambil meningkatkan pertumbuhan bisnis menuju fase normalisasi pada tahun depan.

Baca juga: Panorama sudah terima rombongan tur wisman asal Eropa

Baca juga: Kemenparekraf apresiasi Panorama layani antar jemput tenaga medis