Mesir perluas bantuan sosial saat krisis ekonomi menyengsarakan
27 Juli 2022 09:24 WIB
Arsip - Seorang wanita dengan menggendong bayinya berbelanja di pasar di tengah pandemi COVID-19 di Kairo, Mesir, 25 Februari 2021. (ANTARA/Reuters/Mohamed Abd El Ghany/as)
Kairo (ANTARA) - Mesir akan menambah satu juta keluarga ke program jaring pengaman sosial yang menyediakan transfer tunai, sehingga jumlah penerima manfaat menjadi lebih dari 20 juta, kata kantor presiden negara itu dalam pernyataan pada Selasa.
Program "Solidaritas dan Martabat" itu dimulai pada 2015 dengan pendanaan Bank Dunia. Pembayaran kepada keluarga mulai dari 350 pound Mesir (Rp277.000) per bulan dan diberikan berdasarkan jumlah anak yang masih bersekolah.
Keluarga yang anak-anaknya menikah sebelum usia 18 tahun dikeluarkan dari program tersebut, menurut Kementerian Solidaritas Sosial Mesir.
Kantor presiden mengatakan sembilan juta keluarga yang membutuhkan juga akan menerima bantuan khusus secara terpisah selama enam bulan, dengan anggaran sekitar 1 miliar pound Mesir (Rp791,25 miliar) per bulan.
Mesir, yang memiliki populasi yang berkembang pesat sekitar 103 juta, telah mengalami guncangan ekonomi berturut-turut akibat pandemi virus corona dan perang di Ukraina.
Inflasi tahunan berdasar indeks harga konsumen telah meningkat di atas 13 persen, dan pemerintah mencari pendanaan baru dari Dana Moneter Internasional.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain, Mesir, Yordania, UAE sepakati kemitraan industri
Baca juga: Terusan Suez catat rekor pendapatan tertinggi sepanjang masa
Baca juga: Emir Qatar tiba di Mesir dalam kunjungan pertama sejak rekonsiliasi
Program "Solidaritas dan Martabat" itu dimulai pada 2015 dengan pendanaan Bank Dunia. Pembayaran kepada keluarga mulai dari 350 pound Mesir (Rp277.000) per bulan dan diberikan berdasarkan jumlah anak yang masih bersekolah.
Keluarga yang anak-anaknya menikah sebelum usia 18 tahun dikeluarkan dari program tersebut, menurut Kementerian Solidaritas Sosial Mesir.
Kantor presiden mengatakan sembilan juta keluarga yang membutuhkan juga akan menerima bantuan khusus secara terpisah selama enam bulan, dengan anggaran sekitar 1 miliar pound Mesir (Rp791,25 miliar) per bulan.
Mesir, yang memiliki populasi yang berkembang pesat sekitar 103 juta, telah mengalami guncangan ekonomi berturut-turut akibat pandemi virus corona dan perang di Ukraina.
Inflasi tahunan berdasar indeks harga konsumen telah meningkat di atas 13 persen, dan pemerintah mencari pendanaan baru dari Dana Moneter Internasional.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain, Mesir, Yordania, UAE sepakati kemitraan industri
Baca juga: Terusan Suez catat rekor pendapatan tertinggi sepanjang masa
Baca juga: Emir Qatar tiba di Mesir dalam kunjungan pertama sejak rekonsiliasi
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: